Lihat ke Halaman Asli

Amara WydiAstutik

kknrdr_uinws

Penanman Toga

Diperbarui: 23 November 2021   16:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Peduli dengan kesehatan masyarakat, mahasiswa KKN- R (Kuliah Kerja Nyata -- Reguler) kelompok 131 Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang lakukan penanaman pohon dan toga di lingkungan masyarakat sekitar. 

Mahasiswa KKN-R UINWS  mengajak masyarakat menanam pohon mahoni dan tanaman obat keluarga (Toga) di balai desa Salam kerep RW 03 Kel. Gondoriyo,  Sabtu (13/11). Kegiatan ini dimulai pukul 08.00 - 12.00 WIB bersama warga sekitar.

Penanam toga dilakukan mengingat bahwa virus pandemi kini belum berakhir, sehingga  rekan mahasiswa berinisiatif melakukan kegiatan yang efektif  dengan  memanfaatkan lahan yang berada di balai desa Salam Kerep dengan tanaman obat keluarga yang mudah didapat dan diolah. 

Mengikuti himbaun Bu RW setempat,  bahwa setiap warga diwajibkan membawa tanaman toga yang dimilikinya yang kemudian nantinyaakan ditanam bersama dan akan di kelompokkan sesuai jenisnya.

 Tanaman obat keluarga tersebut terdiri dari berbagai macam varian jenis, ada kunyit, jahe, lidah buaya, sosor bebek, sirih, lengkuas, dll. Tanaman-tanaman toga ini merupakan tanaman yang mudah ditanamn dipekaranagn rumah maupun pot plastik. 

Bahkan tak jarang tanaman toga ini tumbuh liar di pinggiran kebun / tanah kosong. Tak khayal tanaman-tanaman toga tersebut memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh.

Ibu-ibu PKK  menjadi target utama mahasiswa KKN-R  kelompok 131 dalam kegiatan tersebut, mengingat peran ibu sangat penting dalam keluarga. Kegiatan ini juga bertujuan untuk menjaga, membudidayakan dan melestarikan tanaman obat keluarga yang hampir mengalami kepunahan.

Sebelum kegiatan berlangsung, mahasiswa KKN-R  kelompok 131 telah berkoordnasi langsung dengan  Bu Rw untuk  melakukan sosialisasi terlebih dahulu sebelum kegiatan berlangsung. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberitahu warga tentang bagaimana proses penanaman toga dan menjelaskan  mudahnya menanam dan merawat tanaman ini.

Bu Islamiyatun, selaku Bu Rw  setempat sangat mendukung dalam kegiatan ini. Beliau juga yang menyarankan lebih baik menanam toga, karena banyak lahan kosong yang tidak terbengkalai. Dengan begitu para warga lebih mudah mendapatkan  bahan untuk  meracik obat berbagai macaam penyakit.

By: Amara




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline