Lihat ke Halaman Asli

Diary dan Update Status

Diperbarui: 15 Oktober 2015   20:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menulis merupakan aktifitas yang sering dilakukan oleh semua orang, kalangan muda sampai dengan tua, pria maupun wanita, bahkan terbebas dari berbagai profesi apapun. Kemampuan menulis dimiliki setiap orang, tapi kecerdasan seseorang dalam mengutarakan ide dalam tulisan membedakan satu sama lainnya. Perbedaan tersebut memiliki daya tarik tersendiri bagi setiap pembaca. Tentunya, setiap orang akan menyenangi tulisan-tulisan yang mudah dimengerti, terstruktur, bermakna dan mengandung ide-ide segar.

Setiap orang berkesempatan menjadi penulis yang memiliki daya tarik tinggi bagi pembaca. Hal tersebut perlu dicapai melalui ketekunan membaca dan berpikir kritis dalam menyimpulkan setiap bahan bacaannya. Tidak sedikit dari para penulis yang takkan pernah melepaskan aktifitas diatas, karena perpaduan keduanya menjadi modal mendasar dalam dunia menulis. Semakin sering membaca, semakin bertambah pula pengetahuan dan daya kritis seseorang.

Untuk menulis, setiap orang hanya menggunakan fungsi tangan dengan menggerakan pena atau mengetik ponselnya sebagai penyaluran ide atau gagasan yang dimiliki otak. Pada masa lalu, diary atau disebut dengan buku harian menjadi salah satu media yang sering digunakan oleh setiap penulis bagi tersalurkannya setiap ide. Meredupnya istilah “Diary” bagi penulis mulai terlihat seiring berkembangnya zaman yang ditandai dengan pesatnya informasi, teknologi dan kompetensi.

Dahulu, istilah “Diary” menjadi candu yang sering digunakan penulis dalam mencatat ide-idenya, kutipan tulisan-tulisan terbaik, target pencapaian harian dan bahkan menjadi media pengenalan dirinya sendiri dengan menuliskan curhatan pribadi.

Kini, istilah “Diary” semakin tergerus bahkan semakin ditinggalkan karena menggenggam buku semakin terasa janggal dibandingkan dengan memegang ponsel. Mencatat di dalam Diary lebih terkesan kuno bila dibandingkan dengan memegang ponsel dan menggunakannya dalam dunia penulisan seperti update tulisan-tulisan di media sosial.

Sebenarnya, sisi lain dari Diary atau buku tulisan harian memiliki kelebihan tersendri untuk menjadi pendengar setia yang takkan pernah berkomentar bagi penulisnya, lebih privacy, tersimpan rapi, membebaskan penulis dalam mencatat setiap tulisannya, tidak ada pencitraan dan tercegah dari kritik orang lain.

Sedangkan update status di media sosial, lebih riskan akan komentar-komentar orang yang membuat seseorang merasakan kejengkelan atau meningkatnya emosi diri, mementingkan gengsi dan pencitraan, lebih menyukai kesendirian ditemani ponsel dibandingkan dengan buku. Bahkan, pengguna ponsel selalu merasakan kegundahan apabila tidak ada ponsel jauh dari genggamannya.

Tidak bisa dipungkiri, semakin canggihnya teknologi membuat seseorang memiliki sikap anti sosial dalam realita. Di lingkungan sekitar, setiap orang pernah mengalami kondisi yang tidak diharapkan. Seperti, fungsi perkumpulan yang tidak tepat. Setiap orang memiliki harapan agar setiap pertemuan dapat bercengkrama dengan seinteraktif mungkin. Tetapi, harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Seperti permasalahan dalam perkumpulan yang cenderung lebih asyik dengan aksi individunya, yaitu lebih tertarik dengan media sosialnya sendiri dibandingan dengan orang-orang yang telah berkumpul pada kelompok pertemuan tersebut.

Keterangan diatas, tidaklah menyudutkan teknologi sebagai sumber permasalahan atau mendikotomikan fungsi keduanya. Sebagai insan progresif (dinamis), mengontrol diri sendiri menjadi keharusan yang perlu dimaksimalkan dalam penggunaan setiap teknologi yang berkembang, sesuai dengan fungsinya dan tidak merusak aktifitas sosial.

Fungsi Menulis

Sebenarnya, Diary dan update status di media sosial merupakan aktifitas menulis yang memiliki fungsi yang sama dan berbeda objek penggunaannya. Diary menggunakan buku dan Update status menggunakan ponsel sebagai media sosial. Diatas telah diuraikan sisi positif dan negatif penggunaan keduanya. Oleh karena itu, setiap orang diberikan kebebasan untuk memilih objek penulisannya sesuai dengan kesenangannya masing-masing.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline