Lihat ke Halaman Asli

Jangan Bersedih..

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Perih sekali memang apabila diri ini dicurangi.Perasaan itu seakan menusuk seluruh relung jiwa ini. Mengapakah seseorang sanggup melakukan kecurangan? Sedangkan manusia mempunyai akal dan fikiran untuk membedakan mana yang baik dan tidak.? Tidakkah mereka takut akan pembalasan? Sungguh sangat meyedihkan.. Megertilah bahwa setiap hal yang terjadi mempunyai hikmah tersendiri. Hikmah yang cukup indah yang bisa menyembuhkan luka di hati. Sinar cahaya akan tiba tanpa kita sedari. Yakinlah bahwa SANG MAHA KUASA tidak akan memberi dugaan dan ujian pada hambanya diluar kemampuan hambanya itu sendiri. Setelah dilukai, pasti susah untuk kita memaafkan dan menerima kembali pasangan kita itu, apalagi untuk melupakan kecurangan tersebut. Namun.. kita haruslah mengingat bahwa memaafkan seseorang adalah perkara yang mulia. Dan kita sebagai manusia biasa tidak layak untuk menghukum apalagi tidak memberi rasa ma'af. Sedangkan TUHAN saja Maha Pengampun,. Kita serahkan semuanya pada Allah yang Maha Adil. Kita mungkin dapat memberi rasa ma'af pada setiap kecurangan, namun untuk melupakannya mungkin mustahil. karena suatu perkara baik  atau buruk pasti terkenang walau waktu tlah berjalan jauh..yang patut kita lakukan adalah memberi peluang rasa ma'af itu, menjadikan perkara tersebut sebagai ikhtibar serta berdoa. "kita memiliki TUHAN & adalah DIALAH sebaik-baik tempat untuk kita mengadu dan berharap " Jangan bersedih yach...... tersenyumlah bersamaku... karena aq ada untuk menyetiaimu..walaupun aku tak mengenalmu,,tapi rasa hati yang putih akan mengenalkan kita... Yakinlah... kepandaian bukan nilai yg utama bagi TUHAN, tapi rasa ikhlas memberi dan berbagi itu lebih mulia.. (yang merasa pinter tapi gak mau berbagi ke laut saja wkwkwkakakakak )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline