Lihat ke Halaman Asli

Amania Khoiru Nisa

Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Jember

Perkembangan Wilayah dan Ekonomi Wilayah

Diperbarui: 7 September 2023   21:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Proses perencanaan dipengaruhi oleh tiga hal, sosial, lingkungan dan ekonomi. Tujuan dari perencanaan yang ada di suatu wilayah adalah untuk mendorong terjadinya perkembangan di wilayah tersebut. Diharapkan, dengan adanya perkembangan di wilayah tersebut masyarakatnya dapat lebih sejahtera dengan segala kubutuhan yang tercukupi.

Saat membicarakan tentang perkembangan suatu wilayah maka tak lepas dari pembahasan kondisi ekonomi di wilayah tersebut. Pembahasan ekonomi yang terfokus pada suatu wilayah tertentu itulah yang disebut sebagai ekonomi wilayah atau juga biasa disebut ekonomi regional. Menurut Dr. J. Tarigan, ekonomi wilayah adalah cabang ilmu ekonomi yang memasukkan unsur-unsur potensi dalam suatu wilayah. Aspek yang perlu diperhatikan dalam cabang ilmu ekonomi regional ini adalah aspek lokasi, lokal, kota, desa atau wilayah.

Mengapa perkembangan wilayah dipengaruhi oleh ekonomi wilayah tersebut?

Dalam upaya perencanaan, diperlukan modal yang tidak sedikit untuk melakukan pembangunan fasilitas dan utilitas publik. Memaksimalkan potensi yang dimiliki wilayah tersebut dapat membantu menambah anggaran pembangunan. Potensi apapun yang dapat membantu pemasukan daerah dan memberikan pekerjaan pada masyarakat lokal.

Sebagai contoh, wilayah yang memiliki pemandangan alam yang menarik dapat menonjolkan beberapa titik sebagai objek wisata alam yang dikelola oleh masyarakat setempat sehingga memberikan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat setempat. Tentu juga perlu diadakan training dan regulasi demi menjaga kondisi tempat wisata tetap bersih, aman dan nyaman.

Contoh lainnya yaitu wilayah yang berpotensi di sektor pertanian. Beberapa wilayah di Indonesia memiliki lahan subur sehingga cocok untuk dimaksimalkan sebagai sektor pertanian dan perkebunan. Namun sayangnya, meski mendapat julukan negara agraris, generasi muda kurang tertarik menjadi petani yang beberapa diantaranya disebabkan oleh pekerjaan sebagai petani kurang dipandang baik dan tidak menjanjikan. Padahal banyak generasi muda yang menguasai ilmu pertanian yang lebih modern, praktis dan efisien. Solusinya adalah menghilangkan paradigma yang merendahkan profesi petani sehingga generasi muda mau menjadi petani modern yang dapat membantu perekonomian daerah.

Lalu bagaimana dengan wilayah yang tidak memiliki keindahan alam dan kesuburan?

Ada banyak solusi seperti membangun wisata buatan dan menyediakan lahan bagi pembangunan pabrik industri. Berdirinya pabrik industri dapat menyerap banyak tenaga kerja yang berasal dari masyarakat lokal. Selain menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat, pajak yang dibayarkan pada pemerintah daerah juga menjadi pemasukan yang dapat menambah dana pembangunan. Namun pemerintah perlu memberikan pengawasan ketat dan peraturan yang jelas sehingga keberadaan industri tersebut tidak merugikan lingkungan sekitar.

Potensi yang telah dimanfaatkan secara maksimal dapat meningkatkan pendapatan daerah serta kesejahteraan masyarakatnya. Pendapatan daerah yang meningkat dapat dimanfaatkan untuk membangun infrastruktur yang layak dan sesuai standar yang dapat dimanfaatkan masyarakatnya. Selain tersedianya fasilitas dan utilitas, mudahnya akses dalam mendapatkan kebutuhan sehari-hari seperti bahan makan serta kebutuhan rumah tangga lainnya dengan harga yang terjangkau juga perlu diperhatikan dan direalisasikan sehingga kesejahteraan meningkat dan wilayah tersebut dapat berkembang ke arah yang lebih baik lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline