Hampir satu tahun terakhir ini, seluruh penduduk kampung dibuat heboh dengan munculnya penyakit aneh yang satu ini.
Terutama sekali yang menjadi sasaran dari serangannya adalah anak-anak berusia 0-10 tahun. Sisanya adalah yang berusia remaja dan dewasa.
Penyakit ini dalam istilah medisnya dikenal dengan nama Scabies dengan kutu kecil atau tungau sebagai pelakunya.
Sedangkan dalam dialek kampung (Manggarai) dinamakan Rusi/Ruci. Penyakit ini pun tergolong parasit artinya sangat mudah untuk menular ke siapa saja.
Dalam sejarah penyerangannya, rusi pernah mengancam kesehatan warga kampung pasca peristiwa meletusnya gunung api terdekat khususnya yang ada di sekitar pulau Flores.
Warga kampung pun mengira, kalau gatal-gatal hingga memunculkan luka pada kulit tersebut terjadi akibat terkontaminasi dengan abu vulkanik yang terbawa lewat angin atau air hujan.
Bahkan ada pula yang justru menduganya karena santet atau ilmu hitam.
Maklumlah, pada masa itu sangat gelap dengan informasi yang pasti.
Ternyata setelah dikaji secara mendalam serta menjamurnya informasi yang beredar berkat kemajuan teknologi di zaman sekarang, barulah dikenal istilah medis yang tepatnya yakni Scabies.
Adapun bentuk penyerangannya sebagaimana yang dilansir dari https://www.halodoc.com/artikel/scabies-pada-bayi-begini-cara-mengatasinya, Tungau betina biasanya yang paling 'doyan' memasuki kulit melalui lipatan kulit, seperti ruang di antara jari-jari. Kutu tersebut akan terus menggali atau menyerang kulit hingga membentuk "saluran" merah, kemudian mulai bertelur di kulit, yang nantinya menetas menjadi larva.
Scabies biasanya dapat muncul di bagian tubuh mana saja tetapi yang paling sering terjadi pada tangan dan kaki (terutama jaring-jaring kulit di antara jari tangan dan kaki), bagian dalam pergelangan tangan dan lipatan di bawah lengan, daerah pinggang dan selangkangan, serta kepala dan kulit kepala bayi.
Pada kondisi yang parah, area yang gatal mengalami infeksi jika terlalu sering digaruk.