Lihat ke Halaman Asli

Konstan Aman

Penulis, Petani dan Guru Kampung (PPG)

Budidaya Lele yang Menjanjikan

Diperbarui: 26 Februari 2021   08:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Momen Panen Ikan Lele Perdana di dusun Wangkung-Pacar, Flores oleh kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, Mabar bersama Pokdakan "Cerdas"

Menyambut baik status wisata super premium di Labuan Bajo, semua program-program dari pemerintah perlahan tapi pasti mulai menjalar hampir ke setiap desa yang tersebar di seluruh kabupaten Manggarai Barat, Flores-NTT. Salah satunya adalah budidaya ikan lele oleh Pokdan (kelompok budidaya ikan) "Cerdas" di Wangkung-Pacar.

Program tersebut sejatinya didatangkan langsung dari pusat yaitu dari Kementrian Kelautan dan Perikanan yang kemudian bekerja sama dengan daerah melalui dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan kabupaten Manggarai Barat di Labuan Bajo. 

Sehingga bibit-bibit ikan lele yang diedarkan itu berasal dari pulau Jawa tepatnya dari Sukabumi sebagai salah satu balai besar pembudidayaan ikan lele yang cukup terkenal di Indonesia.

Ada beberapa tujuan penting terkait dari program budidaya lele ini sebagaimana yang dituturkan langsung oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan kabupaten Manggarai Barat sewaktu menghadiri kegiatan panen simbolis lele di Wangkung-Pacar yakni untuk mengatasi stunting (gizi buruk) masyarakat. 

Masalah gizi yang tidak seimbang kerap menjadi persoalan yang genting terutama bagi masyarakat petani di dusun Wangkung seluruhnya. Setiap hari hanya mengonsumsi nasi dengan sayuran dari daun ubi. Syukur-syukur kalau ada ikan atau daging untuk menambah asupan protein bagi tubuh. 

Itulah makanya, program budidaya lele ini dianggap sangat urgen bagi warga kampung. Tujuan penting lainnya juga adalah sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan pemasukan kantong ekonomi warga. 

Dengan begitu, budidaya lele ini selain untuk menambah gizi warga juga sebagai lapangan kerja baru bagi masyarakat. Terutama dalam hal ini adalah kaum muda yang ada di kampung Wangkung -- Pacar seluruhnya.

Namun tujuan penting yang kedua ini masih dalam bayangan harapan. Dengan catatan masih menunggu respon positif dari pemerintah bila melihat hasil yang dicapai pada awal budidaya lele tersebut. 

Sebab sebagian besar hasilnya cukup memuaskan. Setiap anggota kelompok yang dibentuk telah berhasil membesarkan lele di kolam masing-masing. 

Walaupun secara teknis masih bersifat ala kadarnya saja. Seperti: sumber air bersih yang masih minim (sebagian besar mengandalkan air dari langit alias hujan), kolam lele yang terbuat dari terpal, penggunaan pakan yang masih minim (pakan toko) dan lain sebagainya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline