Lihat ke Halaman Asli

Konstantinus Aman

Penulis, Petani dan Guru Kampung (PPG)

Hujan Rindu yang Runtuh

Diperbarui: 16 Januari 2021   20:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar: Kaskus.co.di

Mengapa dikala hujan deras
semesta raya bak tak berwadah untuk menahan setiap rintikan yang jatuh?
Begitu pun rindu yang tak urung patah selepas ruang dan waktu
selalu tak tertampung di pusara palung jiwa yang lama gersang tak bertuan
Daun-daun pun tak jua curiga
sekalipun turut gugur bersamaan runtuhnya hujan di musim yang tak lagi dikenal

dan aku pun bertitah lekas menggugat di pintu hati bilamana hujan dan rinduku sama-sama runtuh dalam derasnya dahaga jiwa yang lupa tertuang
Aku bersiaga meneguk semua tetesan yang terbuang
Sebelum rinduku kembali runtuh bak rinai hujan yang tak tertampung.

Labuan Bajo, 16 Januari 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline