Lihat ke Halaman Asli

Konstantinus Aman

Penulis, Petani dan Guru Kampung (PPG)

Ombak dan Pasir Penantian

Diperbarui: 28 Mei 2020   16:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumen pribadi

Ombak berdebur ria

Merayu angin mendesahkan syair penantian

Pada tepi bibir pantai yang tak terhingga untuk dicumbu

Ialah butiran-butiran pasir yang berjejeran penuh rindu

Menanti kecupan gelombang samudera penantian yang tak berkesudahan

Menunggu adalah undangan yang tersampai, katanya.

Namun, kepadanya hanya tersisa buih-buih kenangan yang tak terlupakan di sepanjang penantian itu. Ada yang kekal dari dirinya, yakni kerinduan yang terus bergelora di tepi pantai itu.

Mungkin saja ia tahu bahwa hidup adalah penantian yang tak tersampai,

Sedangkan kepergian adalah isi dari undangan yang dibawanya dalam deruan gelombang

Sambil merangkai-rangkai jawabannya di antara butiran kenangan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline