Lihat ke Halaman Asli

Amanda Valerie

Mahasiswa Kesehatan Masyarakat di Universitas Airlangga

Dari Rumah Sakit Hingga Pertambangan, Dimana Saja Tenaga K3 Diperlukan dan Pentingkah Tenaga K3 di Perusahaan?

Diperbarui: 17 Desember 2024   07:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

     Apa itu K3? Mungkin kita sudah tidak asing lagi dengan kata-kata K3, namun sebenarnya apa yang dimaksud dengan K3 sendiri, mari kita simak lebih lanjut. Menurut UU Nomor 1 Tahun 1970, K3 atau juga biasa disebut dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan segala kegiatan yang berupaya untuk mengatur perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja bagi para pekerja dan penghuni tempat kerja. Tenaga kerja K3 ini memiliki penting dalam dunia kerja dalam mencegah kematian atau kecelakaan kerja, sehingga hak asasi manusia masuk dalam lingkup tugas tenaga K3. Tenaga kerja K3 membantu agar supervisor memberikan arahan atau instruksi penggunaan alat dengan aman dan selamat, pencegahan, dan juga pertolongan jika terjadi insiden saat di tempat kerja. Biasanya, tenaga kerja K3 dikenal bekerja dalam sektor industri seperti di pabrik ataupun tempat konstruksi. Kenyataannya, tenaga kerja K3 dibutuhkan dalam berbagai sektor. Profesi ini merupakan aspek yang sangat penting di berbagai tempat kerja, sehingga Menteri Tenaga Kerja menetapkan kewajiban untuk perusahaan memiliki tenaga K3. Sebagai contoh, seperti dalam peraturan terkait Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3), jumlah anggota P2K3 untuk perusahaan dengan kapasitas 100 orang tenaga kerja atau lebih minimal 12 orang.

     Salah satu tempat yang pastinya membutuhkan tenaga kerja K3 adalah rumah sakit. Dalam lingkungan rumah sakit, tenaga kerja K3 tidak hanya bertanggung jawab menjaga keselamatan dan kesehatan pasien, tetapi juga bertanggung jawab menjaga keselamatan dan kesehatan para tenaga medis dan staf rumah sakit lainnya. Mereka juga memastikan agar semua staf rumah sakit mematuhi Standar Operasional Prosedur atau SOP. Contohnya, beberapa tahun lalu saat COVID-19 menyerang, tenaga kerja K3 bekerja untuk mencegah penularan infeksi di rumah sakit. Mereka akan memberikan panduan penggunaan alat pelindung diri (APD) dan menerapkan protokol untuk sanitasi di lingkungan rumah sakit agar semua fasilitas rumah sakit bebas dari virus dan bakteri.

     Tempat konstruksi dan pabrik juga merupakan tempat yang membutuhkan tenaga kerja K3. Kedua tempat ini memiliki risiko kecelakaan kerja yang tinggi, mulai dari kecelakaan mesin, jatuh dari ketinggian, hingga paparan bahan kimia yang berbahaya. Tenaga kerja K3 dapat mengadakan pertemuan rutin seperty safety talk untuk memberikan sosialisasi mengenai kesehatan dan keselamatan di tempat kerja. Mereka dapat memastikan para pekerja menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti helm proyek, sarung tangan, dan juga safety vest. Selain itu, mereka juga dapat melakukan inspeksi rutin untuk memastikan peralatan kerja masih dalam kondisi dapat digunakan.

     Selain di tempat konstruksi dan pabrik, tenaga kerja K3 pastinya sangat dibutuhkan di industri pertambangan dan juga minyak dan gas atau migas. Dalam industri ini, sama halnya seperti di tempat konstruksi dan juga pabrik, lingkungan ini juga memiliki risiko kecelakaan yang tinggi. Contohnya, seperti pengeboran minyak yang tidak terkendali, ledakan gas ataupun bahan kimia berbahaya lainnya, hingga keruntuhan di tambang. Disini, tenaga kerja K3 dapat memonitor kondisi lingkungan apabila terdapat potensi yang menimbulkan bahaya dan juga meningkatkan pengetahuan para pekerja dengan mengadakan pelatihan untuk meminimalisir kecelakaan kerja atau juga dapat mengantisipasi apabila suatu saat terjadi kecelakaan maupun insiden di tempat kerja.

     Kesehatan dan keselamatan kerja seharusnya menjadi salah satu faktor penting yang harus diperhatikan di berbagai bidang pekerjaan. Tidak hanya dalam lingkungan industri maupun di rumah sakit saja, namun seharusnya tenaga kerja Kesehatan dan Keselamatan Kerja atau K3 masuk dalam sektor lingkup kerja yang lebih luas lagi. Contohnya seperti di lingkungan kantor, mereka dapat mengadakan pelatihan untuk memadamkan api atau untuk melindungi diri saat ada gempa dan berbagai macam insiden lainnya. Karena, dengan terjaganya kesehatan dan keselamatan para pekerja, maka semakin meningkatnya produktivitas manusia dalam berkarya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline