Lihat ke Halaman Asli

Amanda Syafira Iskandar

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 23107030129

"Laut Bercerita" Menghidupkan Kembali Masa Kelam Indonesia pada Masa Orde Baru

Diperbarui: 22 Juni 2024   23:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi

Leila S. Chudori, seorang penulis terkenal Indonesia, kembali menyentuh hati para pembacanya melalui novel "Laut Bercerita". Karya ini tidak hanya menceritakan kisah tentang persahabatan, cinta, dan perjuangan, tetapi juga menggali lebih dalam tentang periode kelam dalam sejarah Indonesia. Kisah "Laut Bercerita" menceritakan kisah yang penuh emosi dan introspeksi yang terjadi di masa Orde Baru, yang masih relevan hingga saat ini.

Sinopsis "Laut Bercerita"

"Laut Bercerita" menceritakan kisah Biru Laut, seorang mahasiswa di Jakarta yang berpartisipasi dalam gerakan perlawanan terhadap rezim Orde Baru. Dia dan teman-temannya berjuang untuk keadilan dan hak asasi manusia di tengah penindasan politik. Novel ini terdiri dari dua bagian utama. Bagian pertama membahas kehidupan dan perjuangan Laut, dan bagian kedua menceritakan bagaimana hilangnya Laut berdampak pada keluarga dan sahabat-sahabatnya.

Leila S. Chudori membawa pembaca menyelami kompleksitas emosional dari kehilangan dan perlawanan melalui perspektif tokoh-tokoh yang berbeda. Karya ini tidak hanya menggambarkan penderitaan fisik akibat penindasan, tetapi juga trauma psikologis yang harus dihadapi oleh mereka yang ditinggalkan.

Bagaimana Latar Belakang Sejarah dalam "Laut Bercerita"?

Novel "Laut Bercerita" berpusat pada kisah tragis Indonesia di bawah pemerintahan Orde Baru, yang berkuasa dari tahun 1966 hingga 1998. Pada saat itu, pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Soeharto menjalankan pemerintahan otoriter yang mengontrol kebebasan berpendapat dan hak asasi manusia. Sangat mungkin bahwa aktivis, mahasiswa, dan siapa saja yang dianggap menentang pemerintah mengalami penganiayaan, penangkapan, dan penghilangan secara paksa.

Salah satu peristiwa paling tragis yang menjadi latar belakang novel ini adalah penghilangan aktivis pro-demokrasi pada akhir tahun 1990-an. Banyak aktivis yang vokal menentang rezim Orde Baru diculik dan tidak pernah kembali. Novel ini memberikan suara kepada mereka yang hilang dan keluarganya yang terus mencari keadilan, dan kasus ini menjadi simbol penindasan politik yang dilakukan oleh pemerintah saat itu.

Tema dan Pesan Moral

1. Berjuang dan Berkorban
Novel ini menekankan pentingnya perjuangan untuk hak asasi manusia dan keadilan. Meskipun harus menghadapi risiko yang signifikan, Biru Laut dan teman-temannya menunjukkan semangat perlawanan yang tidak mengenal takut. Dengan pengorbanan mereka, kita diingat tentang nilai keberanian dan dedikasi.

2. Kekuatan Persahabatan dan Persatuan
Selain itu, "Laut Bercerita" menunjukkan betapa pentingnya solidaritas dan persahabatan dalam menghadapi masa-masa sulit. Kelompok perlawanan yang dipimpin Laut menunjukkan bagaimana solidaritas dan dukungan dapat menjadi kekuatan dalam menghadapi penindasan.

3. Trauma dan Kehilangan
Bagian kedua novel ini membahas bagaimana kehilangan Laut berdampak pada orang-orang yang mencintainya. Keluarga Laut, khususnya adik perempuannya Asmara Jati, mengalami trauma dan kesedihan yang parah. Novel ini mendorong pembaca untuk mempertimbangkan efek kekerasan politik terhadap keluarga dan individu dalam jangka panjang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline