Lihat ke Halaman Asli

Sistem Moneter Internasional dan Stabilitas Keuangan Internasional

Diperbarui: 5 April 2023   02:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengertian Sistem Moneter Internasional

Melalui ekonomi internasional dikenal sistem yang dapat memungkinkan negara-negara dunia dapat saling berhubungan dengan satu sama lain yaitu disebut dengan sistem moneter internasional. Sistem moneter internasional terdiri atas kebijakan dan pengaturan-pengaturan resmi dan terkait yang berhubungan dengan pengaturan nilai tukar, pembayaran dan modal internasional saat ini, cadangan internasional termasuk didalamnya institusi, regulasi, standar dan konvensi yang diatur operasinya. Secara sederhana sistem moneter memiliki hubungan dengan nilai mata uang dan perbandingannya dimana sistem ini menentukan nilai kurs tukar asing dan bagaimana suatu instansi dapat mempengaruhi kurs tukar asing. Sistem moneter internasional digunakan oleh negara-negara sebagai sarana dalam melakukan perdagangan internasional dan juga mengatur keuangan antar negara termasuk mengatur nilai tukar mata uang, kebijakan moneter dan cadangan devisa.

Sistem moneter internasional membahas tentang sistem keuangan yaitu proses transaksi dan pembayaran yang berlaku disetiap negara di seluruh dunia. Sistem moneter internasional juga mengatur peraturan-peraturan atau metode-metode pembayaran yang dapat diterima oleh konsumen dan produsen dalam lingkup internasional dengan adanya kesepakatan dari masing-masing negara atau melalui bank sentral. Negara yang menyepakati peraturan tersebut harus memiliki cadangan kapital yang sesuai dengan kesepakatan awal agar dapat mengatasi fluktuasi perdagangan internasional. Dimana sistem moneter internasional yang berlangsung baik maka akan dapat memfasilitasi investasi dan perdagangan internasional.

Sistem keuangan internasional pada dasarnya telah mengalami banyak perkembangan dan transformasi sejak masa lalu. Transformasi dan perkembangan tersebut terjadi akibat perubahan keadaan ekonomi dan politik nasional dari masa ke masa. Jika ditelusuri pasca perang dunia ke-II berubah sejak adanya Bretton Woods Agreement 1944. Dalam Bretton Woods terdapat kesepakatan jika dollar Amerika Serikat digunakan sebagai mata uang cadangan utama di dunia, dollar Amerika Serikat jika dikonversikan ke dalam mata uang negara lain ditetapkan akan bernilai tetap dan dapat dikonversikan ke dalam nilai emas dengan nilai yang tetap pula.

Pembayaran internasional antarnegara yang tidak seimbang dapat diantisipasi dengan melakukan financing, merubah regulasi nasional yang berhubungan dengan perdagangan dan investasi dengan cara pengendalian devisa atau dapat dilakukan dengan pengendalian nilai tukar mata uang domestik terhadap nilai mata uang asing. Dengan cara-cara tersebut maka dapat menyeimbangkan kembali ketidakseimbangan pembayaran internasional. Sistem moneter internasional saat ini sendiri telah memungkinkan pertumbuhan global yang cukup signifikan, peningkatan perdagangan internasional dan Penghasilan Domestik Bruto global secara pesat, integrasi keuangan global serta peningkatan aset asing.

Sistem moneter internasional diawasi oleh berbagai institusi yang mempromosikan kepatuhan terhadap regulasi, standar dan konvensi dalam kebijakan makroekonomi. Tujuan dari pengawasan yang dilakukan oleh institusi tersebut adalah untuk menjaga stabilitas keuangan dan moneter internasional. Institusi utama dalam mengawasi sistem moneter internasional adalah International Monetary System (IMF), G-20, Financial Stability Board (FSB), and bank for International Settlements.

Sejarah Perkembangan Sistem Moneter Internasional

Sistem Moneter Internasional memainkan peran yang penting dalam ekonomi politik internasional. Sejak abad ke 19, sistem moneter internasional telah hadir bertransformasi dalam mengantisipasi perubahan-perubahan politik dan ekonomi internasional. Sejarah sistem Transformasi moneter internasional dibagi menjadi tiga, dimana beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Sistem Standar Emas

Kebijakan moneter dalam tahap ini adalah nilai mata uang diukur terkait dengan nilai dua logam yaitu emas dan perak (namun tidak selalu). Emas dan perak akan dihubungkan nilainya satu dengan lain dimana nilai emas dikonversi dalam nilai perak serta sebaliknya dan logam mulia menjadi alat pembayaran yang sah sehingga dapat mendorong perdagangan internasional. Inggris, Jerman, Jepang dan Amerika Serikat menjadi negara pengadopsi sistem standar emas ini.

2. Antara Perang Dunia atau Interwar Period

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline