Globalisasi menjadi suatu fenomena yang tidak dapat dihindari oleh setiap negara. Globalisasi menjadikan segala aspek seperti sosial, politik, budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi dan tentu saja ekonomi menjadi semakin terintegrasi dan saling terkait. Dinamika perkembangan ekonomi global menjadi salah satu tanda dari globalisasi. Globalisasi ekonomi merupakan bagian dari liberalisasi dimana setiap negara memiliki keterbukaan untuk berinteraksi dengan negara lain. Indikasi globalisasi ekonomi dalam suatu perekonomian negara adalah ditandai dengan adanya perdagangan internasional. Globalisasi ekonomi bukanlah suatu hal yang baru dalam peradaban dunia, dimana perdagangan dan migrasi lintas benua sudah ada jauh sebelum nation-state terbentuk. Dimulai sejak lima abad yang lalu, negara-negara yang memiliki perekonomian yang stabil dan maju mulai melakukan perdagangan ke berbagai negara belahan dunia.
Globalisasi ekonomi merujuk pada penyatuan ekonomi-ekonomi nasional di seluruh dunia menjadi satu-kesatuan yang saling terkait. Proses globalisasi ekonomi ini didukung oleh beberapa faktor yaitu antara lain kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, liberalisasi perdagangan, Investasi Asing Langsung (Perusahaan multinasional) dan lain-lain.
Persaingan yang berhubungan dengan bidang ekonomi semakin kompetitif terutama dalam bidang usaha dan perdagangan. Globalisasi ekonomi muncul dikarenakan menghilangnya batas-batas negara, dimana semakin terbukanya pasar global dan mudahnya aliran barang, jasa, teknologi serta modal antara negara-negara dunia. Menandakan jika batas-batas negara bukan menjadi sebuah penghalang untuk melakukan perdagangan nasional, berinvestasi, dan bekerja sama dalam bidang ekonomi antar negara.
Globalisasi ekonomi memiliki dua sisi yaitu memiliki dampak positif serta dampak negatif. Terdapat perdebatan tentang untung-rugi yang diakibatkan oleh globalisasi. Sebagian besar ekonom berpendapat jika globalisasi dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan. Peningkatan pendapatan nasional, penyebaran teknologi, serta penyediaan lapangan pekerjaan menjadi bagian dari beberapa dampak positif dari globalisasi dimana dapat dikatakan jika globalisasi juga berpeluang dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat suatu negara, dapat mendorong perekonomian suatu negara serta membasmi ketimpangan pendapatan dan kemiskinan.
Dampak Positif yang diperoleh negara berkembang akibat globalisasi ekonomi adalah terbukanya akses pasar global yang dimana hal ini akan sangat menguntungkan bagi mereka karena dapat menjual barang dan jasa dengan akses yang lebih luas. Globalisasi ekonomi juga akan berdampak kepada pertumbuhan ekonomi negara berkembang yaitu melalui investasi asing dan peningkatan perdagangan sehingga akan berdampak langsung kepada peningkatan pendapatan dan menciptakan lapangan pekerjaan baru.
Transfer teknologi juga menjadi dampak yang positif dalam globalisasi ekonomi, hal ini menyebabkan produktivitas negara berkembang meningkat dan dapat bersaing dalam lingkungan pasar global. Lalu yang terakhir adalah dampak positif dalam jangka Panjang adalah peningkatan standar hidup yang diperoleh akibat beberapa dampak positif yang diperoleh dalam globalisasi ekonomi.
Seperti yang disebutkan selain memiliki dampak positif globalisasi ekonomi bagi negara berkembang juga memiliki dampak yang negatif yang akan terjadi adalah antara lain, adanya persaingan tidak sempurna dalam sistem ekonomi global. Persaingan tidak seimbang dalam globalisasi ekonomi ini terjadi karena negara-negara maju lebih banyak memiliki akses yang lebih mudah jika dibandingkan dengan negara berkembang. Hal ini dikarenakan biaya produksi dan modal yang lebih tinggi serta kurangnya teknologi yang modern. Dimisalkan suatu perusahaan yang memproduksi suatu barang di negara berkembang cenderung menghabiskan biaya rendah karena perusahaan tersebut memiliki akses teknologi yang mudah. Lain halnya jika perusahaan barang tersebut memproduksi di negara berkembang. Tidak sama dengan negara maju, negara berkembang harus menghadapi beberapa hambatan seperti kurangnya infrastruktur kurangnya akses teknologi dan lain-lain. Sehingga,produk yang dijual oleh negara maju cenderung murah hal ini dapat menyebabkan produk-produk yang dihasilkan oleh negara berkembang kurang diminati dan kompetitif di pasar global. Akibatnya keuntungan yang diperoleh akan tidak merata dengan kata lain, akan terjadi kesenjangan pendapatan antara negara maju dan negara berkembang.
Negara berkembang juga akan mengalami ketergantungan ekonomi terhadap negara maju. Dengan ketergantungan tersebut, negara maju dapat membatasi kemampuan ekonomi negara berkembang. Negara berkembang sering terperangkap dalam situasi yang tidak selalu menguntungkan. Sehingga dalam hal ini, negara berkembang harus memperkuat industri merea dan meningkatkan akses ke teknologi serta modal.
Lalu dampak negatif selanjutnya adalah, Investasi Asing Langsung (FDI), meskipun investasi langsung dapat berdampak sangat baik bagi perkembangan ekonomi suatu negara, namun dalam beberapa kasus yang terjadi, investasi asing dapat memperburuk ketidakadilan sosial di negara berkembang. Perusahaan multinasional (MNCs) sering melakukan eksploitasi Sumber Daya Alam, eksploitasi buruh serta merusak lingkungan. Peningkatan ketidakadilan sosial dimana dalam konteks globalisasi ekonomi akan menurunkan kesejahteraan masyarakat di negara berkembang, sehingga akibatnya akan berdampak langsung pada kemiskinan dan ketimpangan sosial yang akan semakin meningkat.
Dampak dari globalisasi ekonomi di negara berkembang akan bisa sangat beragam dan kompleks tergantung dari kondisi ekonomi nasional, kebijakan pemerintah serta beberapa kebijakan lainnya. Secara umum, suatu dampak globalisasi akan dirasa lebih menguntungkan atau merugikan tergantung kepada suatu negara berkembang yang dapat mengelola globalisasi ekonomi tersebut.
Globalisasi ekonomi dalam prosesnya di negara berkembang mampu memberikan akses ke pasar global yang lebih luas dengan melakukan peningkatan ekspor, meningkatkan investasi asing dan peningkatan akses teknologi dan juga tentunya dapat menciptakan lapangan pekerjaan. Namun, suatu kondisi lain globalisasi juga akan sangat merugikan bagi negara berkembang seperti persaingan yang tidak seimbang baik dari Negara maju maupun MNCs yang akan menimbulkan ketimpangan sosial karena merugikan produsen lokal.