Program SKM Penggerak adalah suatu program Prodi Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang yang untuk memfasilitasi praktik kerja lapangan (PKL) mahasiswa, baik di tingkat institusi maupun komunitas di desa/ kelurahan dan sekolah melalui 11 tahapan siklus pemecahan masalah. Melalui tahapan siklus pemecahan masalah yang dilakukan di Kelurahan Ngesrep, ditemukan penyakit hipertensi masih menjadi masalah kesehatan utama di kelurahan tersebut.
Dalam upaya pencegahan penyakit Hipertensi di Kelurahan Ngesrep, maka mahasiswa PKL Prodi Kesehatan Masyarakat melakukan kegiatan skrining kesehatan yang dilaksanakan dalam kegiatan PKK rutin di RT 05 RW 05 pada tanggal 5 Oktober 2024. Kegiatan PKK dipilih sebagai wadah dalam melakukan pencegahan hipertensi karena pada kegiatan tersebut yang hadir tidak hanya lansia tetapi juga wanita produktif yang berperan penting dalam menjaga kesehatan keluarga. Skrining kesehatan bertujuan untuk membantu mengetahui kondisi kesehatan atau mendeteksi penyakit seperti hipertensi agar selanjutnya dapat dilakukan tindakan yang sesuai.
Skrining kesehatan dilakukan dengan pemeriksaan fisik berupa pengecekan berat badan, lingkar perut dan tekanan darah yang dilakukan sebelum acara PKK dimulai. Sebelum dilakukan skrining diajukan beberapa pertanyaan terkait kondisi tubuh dan riwayat kesehatan. Selanjutnya dilakukan skrining kesehatan yang hasilnya akan dikategorikan berdasarkan tingkat klasifikasi hipertensi menurut WHO. Data yang terkumpul selanjutnya dilakukan analisis untuk mengetahui risiko hipertensi yang ada pada peserta PKK di Kelurahan Ngesrep.
Setelah dilakukan analisis data, selanjutnya dilakukan pembuatan policy brief sebagai upaya advokasi di Kelurahan Ngesrep. Advokasi melalui policy brief yang dilakukan untuk mengambarkan permasalahan program serta upaya selanjutnya untuk menghadapi permasalahan dan tantangan melalui kebijakan baru. Policy brief telah disampaikan kepada pihak Kelurahan Ngesrep, yaitu Bapak Poetoet Moedjiono, S.Sos sebagai Lurah Ngesrep. Melalui policy brief tersebut disampaikan evaluasi dan rekomendasi kebijakan untuk pencegahan hipertensi di Kelurahan Ngesrep. Beberapa rekomendasi kebijakan yang disampaikan adalah penyediaan layanan skrining secara berkala, pelatihan kesehatan dan peningkatan kapasitas kader PKK, penguatan kolaborasi dengan fasilitas kesehatan, integrasi sistem informasi kesehatan berbasis komunitas dan kebijakan tindak lanjut hasil skrining kesehatan.
Dalam penyerahan policy brief tersebut, Kelurahan Ngesrep memberikan respon positif terhadap policy brief yang diberikan untuk kedepannya digunakan pertimbangan dalam penyusunan kebijakan Kelurahan Ngesrep. Policy brief ini diharapkan dapat menjadi dasar Kelurahan Ngesrep untuk mencegah dan menangani hipertensi. Pihak Kelurahan Ngesrep juga memberikan apresiasi terhadap Mahasiswa PKL UNNES karena berperan aktif dalam berbagai kegiatan di Kelurahan Ngesrep sehingga memberikan dampak positif bagi warga Kelurahan Ngesrep.
Program SKM Penggerak ini merupakan kolaborasi antara pendidikan dan masyarakat menjadi langkah strategis yang sangat penting dalam menangani masalah kesehatan. Melalui program intervensi ini dapat meningkatkan kesadaran masayarakat untuk melakukan skrining kesehatan sebagai upaya pencegahan hipertensi. Dengan adanya kolaborasi pendidikan dan masyarakat dapat membangun generasi yang lebih sehat dan lebih peduli terhadap kesejahteraan bersama, menjadikan kesehatan bukan hanya sebagai tujuan individu, tetapi juga sebagai tujuan komunitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H