Lihat ke Halaman Asli

Perbandingan Sastra Populer dan Sastra Serius

Diperbarui: 2 Juli 2024   16:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi buku terbuka (sumber: https://www.pexels.com/id-id) 

Di Indonesia, karya sastra juga terbagi menjadi dua kategori utama: karya sastra serius dan karya sastra populer. 

Karya sastra asli Indonesia sering kali mengangkat tema-tema yang mendalam dan kompleks serta seringkali bersifat sangat filosofis atau kritis secara sosial. Kedua jenis karya sastra ini mempunyai ciri khas dan kontribusi berbeda dalam memperkaya warisan sastra Indonesia.  

Pengarang sastra asli Indonesia cenderung menggunakan bahasa yang kaya sehingga membawa pembacanya pada refleksi mendalam tentang kehidupan dan nilai-nilai kemanusiaan. Contoh karya sastra asli Indonesia antara lain "Ronggeng Dukuh Paruk" karya Ahmad Tohari dan "Kisah Cinta Enrico" karya Ayumi Utami. 

Sebaliknya, karya sastra populer Indonesia cenderung lebih menarik, menghibur, dan mudah dipahami oleh pembaca umum. Karya sastra populer di Indonesia seringkali memuat cerita-cerita ringan, romantis, dan latar belakang sejarah yang menarik. 

Bahasa yang digunakan dalam karya sastra populer Indonesia juga cenderung lebih sederhana dan lancar. Contoh karya sastra populer Indonesia antara lain novel Dewi Lestari, Tere Liye, atau novel roman dewasa muda yang populer di kalangan anak muda. 

Kedua jenis karya sastra ini mempunyai peranan penting dalam membentuk identitas sastra Indonesia, dan keduanya turut memperkaya keberagaman dan warna dunia sastra Indonesia. Sementara sastra serius memperdalam pemahaman kita tentang kondisi sosial dan nilai-nilai budaya, sastra populer memberikan hiburan dan pengalaman membaca yang menyenangkan bagi pembaca dari berbagai kalangan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline