Penulis:
- Afif Amir Amrullah
- Muhamad Naufal
- Adelia Zahirah
- Regita Dewiarti
- Yosahera Komalasari
- Agathista Ester
- Amanda Permadi Putri
Konsep Workplace Well-being
Workplace Well-being adalah salah satu jenis kesejahteraan karyawan yang penting untuk diperhatikan dan memiliki hubungan antara pekerja dengan lingkungan kerja (Yuniarti, 2016). Terdapat dua dimensi dalam workplace wellbeing yakni intrinsik dan ekstrinsik. Dimensi intrinsik berupa tanggung jawab dalam kerja, makna pekerjaan, dan kemandirian dalam pekerjaan. Dimensi ekstrinsik dapat berupa penggunaan waktu yang sebaik mungkin, pengakuan terhadap kinerja yang baik, upah, dan keamanan pekerjaan (Yuniarti, 2016).
Menurut Danna dan Griffin terdapat tiga faktor yang dapat mempengaruhi well-being pegawai dalam bekerja adalah, sebagai berikut:
1. Tempat Kerja
Faktor ini berkaitan dengan adanya situasi di tempat kerja, seperti bahaya yang memiliki pengaruh negatif terhadap kesehatan dan kesejahteraan para karyawan di tempat kerja.
2. Sifat Kepribadian
Faktor terkait kepribadian berperan menentukan sejauh mana individu dapat memperlihatkan indikator yang menunjukkan tinggi atau rendahnya tingkat kesehatan dan kesejahteraan mereka dalam perusahaan. Faktor kepribadian yang paling banyak diteliti adalah kepribadian tipe A yang memiliki perilaku pekerja keras, proaktif, kompetitif, dan berani.
3. Stres Kerja
Faktor ini muncul karena kurangnya kesesuaian antara kebutuhan individu dan tuntutan dari sekitar. Hal ini akan mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan individu (Zamralita, 2023).