Lihat ke Halaman Asli

Uang UKT Kok Dipake Buat Jajan?

Diperbarui: 8 Oktober 2023   20:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Uang Kuliah Tunggal (UKT) merupakan hal yang sangat krusial baik di Perguruan Tinggi Swasta maupun Negeri. Apalagi bagi mahasiswa mahasiswi yang merantau ke Kota untuk melanjutkan pendidikannya sembari diimbangi dengan gaya hidup dan pergaulan yang akan mereka hadapi di tempat baru. Tidak semua orang juga mampu untuk menyesuaikan hidup di tempat yang bukan merupakan Kota asalnya.

Sebut saja kota Bandung. Kota yang tidak kalah fancy dengan ibukota. Gaya hidupnya terbilang cukup tinggi apalagi untuk pergaulan anak-anak muda usia 18-25 tahun. Para mahasiswa harus mampu memilah dan memilih hal apa yang harus mereka lakukan agar kehidupannya tetap terkontrol dengan baik.

UKT jelas berhubungan sekali dengan uang. Kemampuan seseorang untuk menjadi operator dalam mengelola keuangannya sendiri harus dimantapkan agar tidak terjadi kekeliruan dikemudian hari. Gak jarang loh, banyak mahasiswa yang salah menggunakan uang titipan dari orang tua mereka yang seharusnya mereka salurkan untuk UKT di kampus, malah mereka gunakan untuk kebutuhan gaya hidup demi memenuhi gengsi.

"Bayar UKT tuh nominalnya beda-beda, bisa gimana pendapatan orang tua, ada yang tiap fakultas beda, tiap kampus juga beda lah udah jelas. Ada yang Rp. 3.000.000 ada juga yang Rp. 7.000.000 terus ada juga yang sampe Rp. 10.000.000, ya tergantung kampus lah, segimana gengsi itu kampus aja" kata S (20th) Mahasiswi di salah satu Universitas Bandung.

S juga berkata memang kalau kita tidak bisa mengelola keuangan dengan baik, apalagi kita boros dan tukang jajan, hal ini lumayan bahaya. Bisa-bisa uang UKT yang dikasih jadi berkurang sampai 50%.

"UKT tuh sebenernya bukan beban kita kalau yang buat bayarnya dibayarin orang tua. Karna kita tuh tinggal bayarin aja uang yang dikasih ke kampus. Cuma masalahnya kan kadang gara-gara gaya hidup, kita jadi kekurangan. Jadilah uang yang ada ya dipake dulu. Pernah denger kan soal Pergaulan mempengaruhi Gaya Hidup?" Tambah S.

Kota Bandung juga tiada henti-hentinya membuka beberapa alternatif lainnya bagi insan-insan muda yang memang ingin mencari uang jajan tambahan. Bisa kita lihat dari beberapa akun instagram yang topiknya tentang lowongan kerja, ada banyak sekali kegiatan Part Time yang bisa dilakukan dalam rangka menambah income supaya bisa tetap jajan tanpa menyentuh uang yang bukan seharusnya digunakan.

Apalagi, bagi yang memiliki skill skill yang memang sedang marak di zaman sekarang seperti editing, design, social media management, dll.

"Sebenernya kita bisa sambil Part Time, ya itung itung jadi mandiri juga kan. Orang tua juga pasti seneng lah kalo anaknya jauh tuh ngelakuin hal-hal yang positif. Jadinya kalau emang uang jajan abis juga kita bisa ambil dari bayaran si Part Time ini. Sekarang Part Time juga ga susah susah kok, asal mau aja." Kata G Mahasiswa di Universitas Parahyangan Bandung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline