Suasana sejuk di pagi hari menyambut Kiara saat terbangun dari tidurnya. Hari ini adalah hari pertama Kiara Larasati berada di Kota Depok. Kiara baru saja pindah dari salah satu desa di daerah Jawa Tengah. Kepindahannya karena ayah Kiara dipindahtugaskan ke Kota Depok. Kiara adalah seorang anak perempuan yang sopan, ramah, rendah hati serta berjiwa penolong. Walau dia merupakan anak tunggal dari keluarga yang berkecukupan, dia tidak pernah bersikap manja dan semena-mena terhadap orang lain. Waktunya digunakan untuk belajar, membaca, membantu pekerjaan rumah, serta menyalurkan hobinya sebagai atlet taekwondo. Kiara sedang duduk di kelas IX. Rencananya dia akan memulai berangkat ke sekolah barunya 2 hari mendatang.
Pada hari yang sudah ditentukan, Kiara sudah bangun sejak subuh hari. Dia langsung menunaikan sholat dan bersiap-siap untuk masuk ke sekolah barunya. Setelah siap Kiara berangkat ke sekolah menggunakan sepeda karena jarak sekolah cukup dekat dari rumahnya. Kiara masuk ke kelas barunya. Semua teman menyambut kedatangan Kiara dengan antusias. Apalagi Kiara termasuk anak yang pandai dalam pelajaran dan pergaulan.
Suatu hari, saat Kiara pulang sekolah, Kiara melihat seorang teman kelasnya yang bernama Dina sedang menangis dan dihadang oleh beberapa siswa kelas lain. Kemudian dia berhenti untuk melihat apa yang terjadi. Ternyata saat itu, Dina sedang dirundung oleh Seira dan teman-temannya karena Dina tidak mau membantu Seira mengerjakan tugasnya. Kiara melerai dan menegur Seira bahwa hal yang dilakukannya salah. Namun, Seira dan teman-temannya tidak menerima mereka disalahkan dan ditegur oleh Kiara. Mereka berusaha menyerang Kiara, namun Kiara dapat menghindar. Karena Seira terus menerus menyerang, Kiara terpaksa membela diri dengan ilmu taekwondonya. Setelah merasa Kiara tidak bisa dikalahkan, Seira dan teman-temannya kabur.
Kemudian Kiara membantu Dina bangkit dan mengantarkan Dina pulang. Ternyata Dina adalah seorang anak yatim. Ayahnya meninggal saat sedang bekerja beberapa tahun lalu. Ibunya menjadi buruh cuci untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari serta biaya sekolah Dina dan seorang adiknya. Oleh karena itu, Dina berusaha membantu ibunya dengan menyediakan jasa mengajar les. Seira yang mengetahui hal tersebut, memanfaatkan Dina untuk mengerjakan semua tugas dirinya dan teman-temannya, tanpa berusaha untuk belajar atau memahami pelajarannya. Seira menganggap hal tersebut wajar. Seira dan teman-temannya memang terkenal akan tingkah nakal dan semena-mena mereka di sekolah. Dan perundungan Seira terhadap Dina karena Dina menolak untuk memberikan jasa lesnya lagi kepada Seira dan teman-temannya.
Saat di rumah, Kiara menceritakan masalah Dina kepada orang tuanya. Kiara meminta pendapat kedua orang tuanya cara untuk membantu Dina. Orangtua Kiara bersedia menjadi orang tua asuh untuk Dina dan adiknya. Serta menjadikan ibunya Dina sebagai karyawan di toko mama Kiara. Keesokan harinya, Kiara dan orangtuanya pergi ke rumah Dina setelah pulang sekolah. Orangtuanya menyampaikan maksud kedatangannya kepada keluarga Dina. Keluarga Dina berterima kasih dan bersyukur atas kebaikan keluarga Kiara.
Beberapa waktu kemudian, Seira dan teman-temannya ternyata ingin membalas Kiara. Mereka mencoba menghasut teman-teman di sekolah dengan mengatakan bahwa Kiara bergaul dengan anak-anak nakal dari sekolah lain yang sering bolos dan bermasalah. Berita tersebut terdengar sampai ke kepala sekolah. Kemudian kepala sekolah memanggil Kiara untuk mengklarifikasi. Tentu saja Kiara mengatakan hal tersebut tidak benar. Kepala sekolah juga akan mencari bukti kebenaran tentang informasi tersebut. Kemudian Kiara juga melaporkan tindakan Seira dan teman-temannya beberapa waktu sebelumnya kepada Dina. Setelah dilakukan pembuktian dan konfirmasi dari berbagai pihak, Kiara terbukti tidak bersalah dan berita yang beredar adalah tidak benar. Kemudian kepala sekolah juga menghukum Seira dan teman-temannya karena terbukti melakukan perundungan dan menyebarkan berita yang tidak benar tentang Kiara. Mereka meminta maaf kepada Dina, Kiara serta teman-teman lain atas semua kesalahan mereka. Akhirnya mereka berdamai dan Seira tidak boleh berulah lagi. Apabila dia berulah lagi, maka Seira dan teman-temannya akan langsung dikeluarkan dari sekolah.
Akhirnya, Kiara, Dina, Seira, dan teman-teman lainnya menjalankan sekolah dengan baik hingga mereka lulus. Bahkan mereka bersekolah di sekolah yang sama saat SMA dan berhubungan baik hingga mereka dewasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H