Lihat ke Halaman Asli

amandanasution73

penulis lepas

Film "Ride On" (Review)

Diperbarui: 7 April 2023   11:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

photo by Ride on 

Assalamu'alaikum, Readers

Buat aku nih ya, selalu tertarik dengan film-film Jackie Chan. Baik dari sisi cerita mau pun view tempat hingga aksi fightnya. Dan pastinya adegan-adegan berbahaya yang dia lakukan tanpa pemeran pengganti.

Film Ride On, kalau aku bilang sih ini jadi film curhatannya Jackie Chan tentang kehidupan realnya yang pernah aku baca dibeberapa media, meski tidak 100% lah ya. Namanya film hiburan, bukan film biografi.

Kenapa aku bilang begitu?

Karena, Readers. Film ini menceritakan hubungan seorang anak dengan ayahnya yang tidak baik karena pada masa mudanya sang ayah lebih banyak meninggalkan dia dan ibunya bekerja sebagai aktor pemeran pengganti. Pekerjaan ini juga yang membuat Lao (Jackie Chan) bercarai dengan istrinya. Dan anak perempuan semata wayangnya memilih ikut ibunya, hingga sang ibu meninggal dunia. Ini menjadi titik puncak hancurnya hubungan ayah dan anaknya.

photo by Ride on

Dimasa tuanya, Lao mengadopsi seekor anak kuda yang kemudian dia perlakukan seperti anaknya. Sehari-hari mereka hidup berdua di sebuah kota kecil, jauh dari anak Lao sendiri yang hidup di kota besar yang lebih modern. Dan kehidpan Lao pun tidak lagi semapan semasa masih banyak menjadi pemeran pengganti.

Readers, konflik yang mucul tidak hanya urusan hubungan ayah dan anak, tapi juga ada hutang masa lalu dan berandalan. Bukan film Jackie Chan kalo ga ada adegan fighting yang dikemas dengan cara fun.

Ada beberapa scene dimana anak perempuan Lao ini mendapatkan dokumen video tentang apa yang dikerjakan sang ayah dulu, hingga lebih sering tidak dirumah. berbagai masalah yang ada membuat pasang surut hubungan ayah dan anak ini, Readers. Keras, idealisnya seorang sang mantan stunman, bertolak belakang dengan kehidupan sang anak yang memang jauh berbeda.

Jadi, Readers.

photo by Ride on

Di film ini kita melihat seroang Jackie Chan sebagai stunman untuk dirinya sendiri. Dan ada beberapa kalimat yang menjadi ciri khas Jackie Chan, terkait profesinya sebagai bintang film laga, yang dijadikan dialog. Seperti kalimat "Camera, Action, Hospital." Lalu ada juga scene yang mewakili kemajuan teknologi saat ini yang susah diterima kaum tua. Pada film ini diceritakan bagaimana Lao tidak sepakat dengan penggunaan green screen untuk mengurangi resiko adegan berbahaya.

Eh iya, Red Here, kuda yang sudah dianggap anak oleh Lao, bermain hampir disepanjang film mendampingi Lao. Bahkan salah satu konflik yang ada, klimaks emosi pun karena hubungan emosinya dengan Lao. Istilahnya Red Here adalah bintang utama film ini bersama Lao.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline