Lihat ke Halaman Asli

Amanda Mutiara Rahman

Mahasiswi UIN Jakarta

Contoh Teks Deskripsi Impresionistis

Diperbarui: 26 Maret 2023   11:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kota Yogyakarta

Yogyakarta adalah salah satu kota yang ramai dikunjungi, karena banyaknya kesenian yang dapat kita temui. Misalnya kesenian Wayang Golek, Karawitan, Jathilan, dan lain-lain. Selain kesenian, ada juga objek wisata yang sudah dikenal luas bahkan sampai luar negeri, contohnya yaitu Candi Borobudur, Prambanan, Tugu Yogyakarta, Malioboro, Pantai Parangtritis, dan masih banyak lagi. Tidak hanya itu, Yogyakarta memiliki ragam makanan dan juga minuman khas. Salah satu minuman khas yang dapat kita coba yaitu Wedang Ronde. Wedang Ronde ini adalah minuman kuah yang hangat dengan rasa jahe, sehingga ada kesan rasa pedasnya.

Wedang Ronde sangat cocok diminum pada suasana dingin seperti saat ataupun setelah hujan turun, karena kuah jahenya yang dapat menghangatkan tubuh secara tidak langsung. Selain itu, makanan khas dari Yogyakarta yang sudah tidak asing lagi dan disukai banyak orang salah satunya yaitu Gudeg. Makanan yang terbuat dari nangka muda ini biasanya memiliki rasa yang manis bercampur gurih, dan dapat juga dihidangkan dengan lauk tambahan seperti tahu atau tempe bacem.

Jika kita pergi berkunjung ke objek wisata Malioboro, belum lengkap rasanya bila tidak mencoba naik delman. Berkeliling dengan naik delman akan menambah keseruan dan juga pengalaman kita. Selain itu, tak sedikit para pengunjung yang datang untuk berfoto di papan yang bertuliskan Jalan Malioboro itu. Bahkan beberapa dari mereka rela mengantre untuk bisa berfoto disana. Setelah puas berfoto, berkeliling dengan naik delman ataupun jalan kaki. Jangan lupa untuk membeli berbagai macam oleh-oleh yang bisa dibawa pulang. Mulai dari makanan khas, kerajinan tangan, mainan tradisional, hingga aksesori lainnya.

Kemudian, udara segar di Kota Yogyakarta yang masih kentara seringkali dirasakan pada pagi hari. Namun jika suasana sedang dingin, maka di siang atau bahkan hingga malam hari udara segar tetap terasa. Bagi masyarakat yang masih tinggal di pedesaan atau dekat dengan pegunungan, suasana dingin begitu melekat. Sehingga, tidak sedikit para wisatawan khususnya dari perkotaan yang datang berlibur memilih untuk menginap di penginapan dengan nuansa pegunungan ataupun pedesaan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline