Lihat ke Halaman Asli

Upaya PMM Kelompok 101 dalam Meningkatkan Potensi dan Kreativitas Siswa SMP Islam Hasanuddin dalam Pengolahan Sampah Plastik Melalui Metode Ecobrick

Diperbarui: 3 Agustus 2024   16:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Agenda kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) merupakan salah satu program Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) dengan program bernama Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktiku Negeri. Agenda kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) merupakan agenda wajib yang dilakukan oleh semua mahasiswa aktif di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Agenda ini dilakukan oleh kelompok 101 gelombang 06 pada hari Rabu, 24 Juli 2024 yang beranggotakan 5 orang. Anggota kelompok tersebut terdiri dari Elena Wahyu Widia Sari, Amanda Lia Safira, Girindra Ahmad Jauhari, Olyvia Sanindita, dan Dimas Pangestu yang berasal dari program studi Manajemen, Hukum, Ekonomi Pembangunan, dan Agribisnis. Selama agenda kelompok 101 dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Ibu Citra Gilang Qur'ani, Ph.D.  

Dalam era modern saat ini, masalah sampah plastik menjadi salah satu tantangan lingkungan yang paling mendesak. Oleh karena itu kelompok 101 gelombang 06 meluncurkan kegiatan untuk pencegahan dan pengelolaan sampah plastik dengan cara pembuatan Ecobrick untuk mengatasi masalah tersebut.  Kegiatan tersebut dilaksanakan di lingkungan SMP Islam Hasanuddin, Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten  Malang, Provinsi Jawa Timur. Kegiatan ini diikuti oleh kelas 9 kurang lebih 22 orang. Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan kesadaran lingkungan sejak dini dan  mengenalkan kepada siswa SMP Islam tentang bagaimana cara mengelola sampah plastik yang baik.

dokumentasi pribadi

Ecobrick adalah botol plastik yang diisi padat dengan sampah non- organik hingga membentuk bahan bangunan yang kuat dan  tahan  lama.  Ecobrick terdiri dari kata"eco" yang berarti lingkungan dan "brick" yang artinya bata. Jika digabung  maka artinya adalah bata yang ramah lingkungan. Ecobrick menjadi solusi pengelolaan limbah padat tanpa biaya dan dapat dimanfaatkan setiap individu, Rumah tangga, sekolah, maupun masyarakat secara umum. Sebelum melakukan kegiatan kelompok 101 memberikan sosialisasi kepada semua siswa SMP Islam Hasanuddin mengenai sampah plastik dan pengelolaannya.

dokumentasi pribadi

Kegiatan Ecobrick ini dilakukan dengan pengumpulan dan pengelompokan sampah plastik sebagai awal kegiatan. Sampah plastik yang sudah terkumpul akan dibersihkan dan dikeringkan, setelah bersih dan kering sampah plastik tersebut akan dipotong kecil sebagai isian botol ecobrick.  Pengisian botol tersebut harus sampai benar-benar padat seperti batu supaya kuat dan tahan lama. Hasil ecobrick akan dijadikan penopang rak buku, rak buku itu sendiri membutuhkan papan triplek sebagai alas supaya lebih kuat saat penataan buku-buku. Para siswa juga dapat merancang varian produk sesuai kreatifitas mereka. Rak buku yang sudah jadi akan ditempatkan disudut kelas  sebagai sarana pojok buku supaya para siswa meningkatkan minatnya dalam membaca buku.

Mahasiswa PMM UMM Kelompok 101 Gelombang 06 Tahun 2024

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) : Citra Gilang Qur'ani, Ph.D.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline