Lihat ke Halaman Asli

Amanda Kania

Mahasiswa

Review Fantastic Mr Fox, Film Musim Gugur Hangat Khas Wes Anderson

Diperbarui: 16 September 2024   00:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Fantastic Mr. Fox  merupakan film animasi Amerika Serikat jebolan 20th Century Fox yang rilis pada tanggal 13 November 2009 dan disutradarai oleh sutradara terkenal,  Wes Anderson, dan diproduseri oleh Wes Anderson, Scott Rudin, Allison Abbate, dan Jeremy Dawson. Film ini ditulis berdasarkan buku Fantastic Mr Fox karya Roald Dahl yang terbit pada tahun 1970. Fantastic Mr. Fox merupakan film animasi stop-motion yang menggunakan boneka asli untuk digerakkan manual adegan per adegan. Dalam proses pembuatan film ini, tim animator menggunakan total 535 boneka yang berhasil meng-capture setiap raut dan detail karakter dengan sentuhan quirky khas Wes Anderson. 

Fantastic Mr. Fox dibintangi oleh aktor-aktor beken seperti George Clooney, Meryl Streep, Jason Schwartzman, Bill Murray, Willem Dafoe dan Owen Wilson yang dengan sangat pas dan ikonik dapat sukses mengisi suara juga memberikan "nyawa" kepada karakter-karakter di film ini. Tidak seperti film animasi lain, di film ini para aktor benar-benar "berakting" dengan meragakan adegan-adegan film sambil para tim merekam suara mereka. Tak hanya itu, beberapa adegan di film ini juga direkam di luar studio. Contohnya, saat ada adegan di loteng, para aktor benar-benar berakting dan merekam suara mereka di loteng sungguhan. Hal ini dibuat Anderson untuk membuat film ini terasa lebih natural dan "outdoorsy".

Fantastic Mr. Fox menceritakan tentang petualangan Mr. Fox (George Clooney) yang menginginkan kehidupan lebih layak bagi keluarganya, yaitu istrinya Felicity (Meryl Streep) dan anaknya Ash (Jason Schwartman) yang semula tinggal di lubang untuk pindah ke rumah yang lebih baik di bawah pohon dekat dengan peternakan yang dijalankan oleh tiga petani sukses, yaitu Walter Boggis (Robin Hurlstone), Nathan Bunce (Hugo Guinness) dan Franklin Bean (Michael Gambon). Pada awalnya tidak ada yang masalah dengan kepindahan keluarga Fox yang sekarang bertambah satu anggota dengan keponakan Felicity, yaitu Kristofferson Silverfox (eric Chase Anderson) yang sekarang tinggal bersama mereka karena ayahnya sakit. Namun, permasalahan bermula ketika Mr. Fox yang saat muda gemar mencuri kembali beraksi dengan mencuri hasil panen dan unggas dari tiga peternakan bersama dengan temannya, Kylie Opossum (Wallace Wolodarsky). Hal itulah yang memulai perseteruan Mr. Fox dengan ketiga petani pemilik peternakan. Perseteruan itu kian memanas ketika para petani berusaha untuk membunuh Mr. Fox dengan senapan api. Untungnya, senapan itu meleset dan hanya mengenai ekor Mr. Fox. Merasa tidak puas, para petani menggali rumah Mr. Fox dengan usaha untuk menangkapnya. Mr. Fox yang amat tidak senang karena rumahnya dirusak total, memilih untuk menggali jauh ke dalam tanah bersama keluarganya sampai mereka merasa aman. Di lain sisi, para petani masih gencar mencari Mr. Fox dengan cara turut merusak dan menggali rumah-rumah binatang lain di sekitar rumah Mr. Fox. Binatang-binatang yang rumahnya turut dihancurkan akhirnya ikut menggali ke bawah tanah yang akhirnya membuat mereka semua nantinya bertemu kembali dengan Mr. Fox dan binatang-binatang lain di bawah tanah. Inilah yang memulai cerita hangat penuh arti kehidupan Mr. Fox dan binatang-binatang lain bertahan hidup di bawah tanah dari buruan para petani.

Film Fantastic Mr. Fox berhasil memberikan penonton kesan nyaman dari plot cerita, keseluruhan tone warna film yang autumn-y, sinematografi rapi khas Anderson, dan quotes-quotes penuh jiwa yang dilontarkan karakter. Film ini menyalurkan emosi dan penjiwaan yang dapat menyentuh penonton karena sarat akan arti kehidupan. Namun, dikarenakan stop-motion dari boneka sungguhan yang film ini gunakan membuat terkadang terdapat raut wajah karakter yang terkesan kikuk dan canggung. Hal inilah yang juga membuat tidak tepatnya emosi yang disampaikan karakter terhadap penonton. Meskipun begitu, tidak dapat dipungkiri bahwa film ini tetap menjadi salah satu film yang sukses, indah, dan turut masuk ke dalam deretan biografi film-film karya Wes Anderson yang selalu apik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline