Halo sahabat pena! Hari ini saya akan menceritakan kembali tentang sebuah novel yang dibaca oleh salah satu teman saya bernama Alga Ameliana. Lewat sebuah diskusi kecil ia menceritakan tentang isi novel tersebut.
Sebuah novel maha karya Eko Ivano Winata yang terbit pada tahun 2018 lalu, merupakan sebuah novel menceritakan tentang kisah romansa remaja anak sekolahan. Nakula, seorang ketua OSIS yang terpilih bukan atas kemauannya yang terkenal karena kepintarannya serta ketampanannya namun memiliki sifat dingin dan ketus.
Aluna, seorang siswi baru yang di hari pertamanya yang sudah berani menentang aturan yang dibuat anggota OSIS karena menurut nya aturan tersebut tidak menghargai usaha pada peserta ospek yang telah berusaha memenuhi perintah dari kakak OSIS, akibat perbuatannya tersebut ia harus menanggung hukuman mengelilingi lapangan sampai hampir pingsan.
Pada saat itu ada seorang kakak kelas yang ingin menolongnya dengan memberikan sebotol air dingin namun, Nakula yang melihat itu langsung menepis botol air dingin tersebut. Aluna yang terkejut atas sikap ketua OSIS tersebut langsung menganggap bahwa Nakula adalah orang yang sangat menyebalkan. Dibalik perseteruan yang terus berlanjut antara Nakula dan Aluna di sekolah ternyata orang tua mereka bersahabat baik satu sama lain. Suatu hari, kedua orang tua Nakula ingin berpergian ke luar negeri karena ada suatu kepentingan.
Di samping itu akhirnya kedua orang tua Nakula menitipkan anaknya kepada sahabatnya yang tidak lain adalah orang tua Aluna. Kisah mereka semakin kompleks dan menarik karena akhirnya Aluna menyadari alasan kenapa Nakula memiliki sifat yang ketus dan menyebalkan. Nakula ternyata memiliki seorang kembaran bernama Sadewa.
Dulu saat mereka masih duduk di bangku SMP Sadewa mengalami kecelakaan fatal saat ingin menyebrang di jalan. Nakula yang melihat adiknya kecelakaan di depan matanya merasa bersalah dan menganggap dirinya adalah pembawa celaka bagi adiknya. Kejadian tersebut menyebabkan Sadewa koma hingga bertahun-tahun.
Aluna, yang sadar bahwa Nakula telah salah menganggap dirinya sebagai pembawa celaka akhirnya mencoba untuk membantu Nakula agar bisa bangkit dari keterpurukannya. Dengan banyaknya kejadian tersebut hubungan mereka pun semakin erat dan mulai tumbuh perasaan lebih dari sekedar teman.
