Lihat ke Halaman Asli

Amanda Fauziah

Mahasiswa Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Konsep Dasar Metafora

Diperbarui: 11 November 2024   21:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Metafora adalah salah satu jenis majas dalam bahasa Indonesia yang digunakan untuk memperkuat makna. Dengan cara menyamakan suatu objek dengan objek lainnya yang memiliki kesamaan sifat atau karakteristik. Penggunaan metafora tidak hanya memperindah bahasa, tetapi juga memberikan kesan yang mendalam dan imajinatif pada karya sastra, seperti puisi, prosa, atau cerita. Dalam metafora, makna literal suatu kata atau frasa digantikan oleh makna kiasan yang lebih abstrak atau simbolis. Berbeda dengan simile, metafora menggabungkan dua hal tanpa kata pembanding seperti "seperti" atau "bagai".

Ciri-Ciri Metafora

1.Menggunakan kata-kata kiasan untuk menyamakan objek atau tindakan dengan objek atau tindakan lain.

2.Kata-kata pembanding seperti "seperti", "bagaikan", "bak", atau "laksana" tidak digunakan dalam metafora ini.

3.Pengungkapannya dilakukan langsung, tanpa menggunakan konjungsi atau kata penghubung.

4.Menggantikan satu konsep dengan konsep lainnya tanpa menyatakan hubungan eksplisit.

5.Memberikan makna baru dan konotasi unik pada kata-kata.

Jenis-Jenis Metafora

Metafora Eksplisit

Metafora ini mengaitkan dua hal yang berbeda dengan cara yang langsung. Hubungan antara kedua elemen biasanya ditegaskan secara eksplisit, sehingga maknanya lebih mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline