Lihat ke Halaman Asli

Amanda Shihab

Forever Student

Pengabdian Masyarakat Terintegrasi Dosen Prodi Pendidikan Sosiologi UNJ

Diperbarui: 4 November 2020   12:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Oleh : Devi Septiandini, M.Pd 

Dosen Sosiologi UNJ 

Sebagai bagian dari Tri dharma Perguruan Tinggi, Program Studi Pendidikan Sosioogi dan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta melaksanakan kegiatan Pengabdian Masyarakat Terintegrasi. Sasaran peserta dari kegiatan ini yakni guru -- guru sosiologi yang tergabung di MGMP Sosiologi DKI Jakarta dan beberapa guru sosiologi dari daerah Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.

Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 23, 26 dan 27 Oktober 2020. Kegiatan dilakukan sejak pukul 09. 00 sampai dengan pukul 16.00. Lokasi kegiatan dilakukan di rumah masing -- masing mengingat masih meningkatnya penyebaran virus Covid 19 dengan dilakukan secara daring melalui platform zoom meeting. Kegiatan dilakukan secara terintegrasi oleh dosen -- dosen di program studi pendidikan sosiologi dan program studi sosiologi di Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta.

Narasumber dalam kegiatan pada hari pertama dengan tema Pengembangan Model Pembelajaran Sosiologi dengan Pendekatan Imajinasi Sosiologi disampaikan oleh Abdi Rahmat, M.Si dosen program studi pendidikan sosiologi. Beliau memaparkan bagaimana imajinasi sosiologi C. Wright Mills diterapkan pada siswa untuk memahami sosiologi secara konstekstual bukan hanya konseptualnya saja. Siswa bisa belajar bagaimana belajar memahami gejala sosial melalui imajinasi sosiologi.
 
Kemudian pada kegiatan hari kedua materi dibawakan oleh dua narasumber utama dari dosen prodi pendidikan sosisologi UNJ. Narasumber yang pertama yakni Dian Rinanta Sari, S.Sos., MAP dengan tema materi mengenai Penelitian Sosial Dasar di SMA. Materi dirasa penting mengingat ruh dari sosiologi itu sendiri adalah meneliti atau riset. materi ini disatu sisi menjadi momok bagi guru karena membutuhkan usaha, keterampilan dan pengetahuan yang memadai mengenai penelitian sosial.

Kemudian, narasumber kedua yakni Dra. Rosita Adiani MA yang membawakan materi mengenai Model Pembelajaran Sosiologi Berbasis Pemberdayaan Komunitas. materi ini merupakan impelementasi kompetensi afektif terutama bagi siswa untuk melatih kepekaan sosial, empati dan rasa tanggung jawab terhadap sekitar.
 
Pada hari ketiga terdapat dua pemateri utama yakni pertama dibawakan oleh Devi Septiandini M,Pd dosen prodi pendidikan Sosiologi UNJ dan materi ke dua dibawakan oleh Dr. Evy Clara, M.Si Dosen Prodi Sosiologi UNJ dengan berkolaborasi bersama Komunitas Ruangbeka dengan pematerinya Nurrahma Sukmaya Kalamsari, S.Psi, (c) M.Psi, Psikolog.

Pemateri pertama membawakan materi mengenai Pengembangan Manajemen Lab IPS untuk SMA. Materi ini untuk menjawab keresahan guru sebelum adanya pandemi bahwa siswa IPS kurang memiliki tempat untuk praktik dan mengelaborasi kemampuan psikomotoriknya dalam ranah IPS. Selama ini laboratorium pun diidentikkan saja dengan mata pelajaran IPA. Sesi berikutnya di hari ketiga ini dilanjutkan dengan materi kedua mengenai Penanganan Bullying menggunakan pendekatan Psikologi dan Sosial. Melalui materi ini ingin mengingatkan kepada para guru terutama kasus bullying jangan sampai terlupakan, apalagi karena semakin berkembangnya teknologi, aksi bullying berpindah ke ranah media sosial dalam bentuk diskriminasi maupun ujaran kebencian.

Kegiatan pengabdian masyarakat terintegrasi untuk guru -- guru SMA ini secara umum terlaksana dengan sangat lancar. Peserta menyampaikan kebermanfaatan kegiatan sangat besar. Selama masa pandemi ini para guru minim pengembangan ilmu pengetahuan. Mereka hanya disuguhkan dengan dinamika belajar di rumah yang terkadang menguras tenaga dan waktu. Melalui pelatihan ini mereka bisa saling bersilaturahmi dengan sesama guru setelah sekian lama tidak bertemu walaupun hanya dalam jaringan virtual.
 
Sebagian besar peserta merasa ada peningkatan pengetahuan. Diketahui pula berdasarkan penuturan peserta bahwa ternyata semua peserta merasa memiliki peningkatan dalam keterampilan melalui tugas - tugas yang diberikan selama penelitian. Kemudian, karena kebermanfaatan ini seluruh peserta sepakat bahwa perlu adanya pelatihan lanjutan yang lebih komprehensif dan luas lagi. Peserta juga berharap kedepannya pelatihan tidak hanya dilakukan untuk guru tetapi untuk para siswanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline