Lihat ke Halaman Asli

Amanda Devita

Mahasiswi semester 1 program studi Psikologi Islam Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta

Body Shaming

Diperbarui: 21 November 2023   12:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pernahkah Anda berhenti dan berpikir tentang seberapa sering kita diberitahu untuk mengubah penampilan kita? Majalah-majalah selalu menawarkan tips tentang cara menurunkan berat badan "dalam hitungan hari", tampil lebih ramping "secara instan", dan menyembunyikan "ketidaksempurnaan" kita, tanpa benar-benar mengetahui apa pun tentang diri kita, apalagi penampilan kita.

Body shaming adalah tindakan membuat komentar yang tidak pantas atau negatif tentang ukuran, bentuk, atau penampilan tubuh seseorang. Hal ini dapat ditujukan kepada orang lain atau diri sendiri dan dapat terjadi secara langsung atau melalui internet dan media sosial. 

Body shaming dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan mental dan emosional seseorang, yang mengarah pada penurunan harga diri, gangguan makan, kecemasan, gangguan citra tubuh, gangguan dismorfik tubuh, dan depresi.

Body shaming adalah masalah yang tersebar luas di masyarakat kita yang dapat menimbulkan konsekuensi fisik dan emosional yang serius. Hal ini melanggengkan standar kecantikan yang berbahaya dan tidak realistis, memperkuat stereotip dan diskriminasi, serta dapat menyebabkan masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi. Dalam artikel ini, saya akan mengeksplorasi dampak negatif dari body shaming dan mendiskusikan cara mengatasinya.

Media dan tekanan masyarakat mempromosikan definisi kecantikan yang sempit, yang seringkali tidak dapat dicapai oleh kebanyakan orang. Hal ini menyebabkan individu merasa tidak percaya diri dengan tubuh mereka dan memperkuat stereotip dan diskriminasi yang berbahaya. 

Sebagai contoh, industri fesyen sering mempromosikan ketipisan sebagai tipe tubuh yang ideal, yang dapat menyebabkan seseorang mengembangkan gangguan makan atau kebiasaan tidak sehat untuk mencapai standar ini. Standar kecantikan yang tidak realistis juga dapat menyebabkan masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi, karena individu merasa tertekan untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma masyarakat.

Body shaming dapat menimbulkan konsekuensi fisik dan emosional yang serius. Hal ini dapat menyebabkan individu mengalami gangguan makan dan kebiasaan tidak sehat karena merasa perlu mengubah tubuhnya agar sesuai dengan norma sosial. 

Body shaming juga dapat menyebabkan rendahnya harga diri dan citra tubuh yang buruk, sehingga menyebabkan kurangnya rasa percaya diri dan isolasi sosial. Citra tubuh yang negatif juga dapat menyebabkan masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi karena orang merasa malu dan tidak aman terhadap tubuhnya.

Ada beberapa cara untuk melawan rasa malu terhadap tubuh. Kampanye pendidikan dan kesadaran dapat meningkatkan citra tubuh yang positif dan penerimaan diri, mendorong individu untuk menerima tubuh mereka dan menghargai karakteristik unik mereka. Media dan periklanan juga bisa menjadi lebih inklusif dan beragam, mencakup individu dari segala bentuk, ukuran dan latar belakang. 

Kelompok dukungan dan konseling dapat memberikan individu alat untuk mengatasi rasa malu terhadap tubuh dan meningkatkan harga diri mereka. Dengan mendorong penerimaan diri dan inklusivitas, kita dapat melawan standar kecantikan yang berbahaya dan menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan suportif.

Body shaming adalah mempermalukan seseorang dengan memberikan komentar yang tidak pantas atau negatif tentang ukuran atau bentuk tubuh mereka. Selain "fat shaming", Anda mungkin juga mendengar komentar negatif jika Anda memiliki berat badan yang kurang atau mengacu pada bagian tubuh tertentu. Jenis kritik ini dapat dilontarkan kepada orang lain atau diri Anda sendiri. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline