Kesehatan dan keselamatan kerja di perkantoran sangat dipengaruhi oleh postur kerja yang diterapkan oleh pekerja. PT X merupakan perusahaan BUMN yang bergerak di bidang konstruksi. Perusahaan konstruksi memiliki tingkat potensi dan risiko bahaya tinggi terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
Pekerjaan konstruksi cenderung memiliki tenggat waktu yang ketat dengan target yang harus dicapai dengan cepat, dan sering kali kondisi yang penuh tekanan, baik di lapangan maupun di kantor. Pekerja diharuskan untuk selalu berada di depan layar komputer dalam kurun waktu yang lama. Hal ini menjadi penyebab terjadinya penyakit akibat kerja yaitu Musculoskeletal Disorders (MSDs).
Gangguan Musculoskeletal Disorders (MSDs) adalah keluhan yang dirasakan seseorang mulai dari keluhan ringan hingga nyeri berat pada area persendian, syaraf, otot dan tulang belakang akibat dari bekerja secara berlebihan.
Gangguan kesehatan ini tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, namun juga dapat menurunkan produktivitas dan kualitas hidup pekerja. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan prinsip ergonomi di tempat kerja khususnya perkantoran agar produktivitas kerja dan kesehatan pekerja tetap terjaga.
Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2021, sekitar 1,71 miliar orang mengalami gangguan kesehatan Musculoskeletal Disorders (MSDs) di seluruh dunia, dengan nyeri punggung bawah sebagai keluhan tertinggi, yaitu sekitar 568 juta orang. Berdasarkan data dari Riskesdas, prevalensi penyakit Musculoskeletal Disorders (MSDs) di Indonesia sebesar 7,9% per tahun 2018.
Pembuatan produk berupa poster "Postur Janggal dan Postur Ergonomi" merupakan hasil diskusi antara Project QHSE Manajer dan Staf HSE dengan Mahasiswa UNNES (Universitas Negeri Semarang) yang sedang melaksanakan program PKL MBKM SKM Penggerak UNNES 2024 bernama Amanda Desti Purboeningrum.
Mahasiswa tersebut memberikan alternatif pemecahan masalah yang ada pada institusi yaitu terdapat keluhan Musculoskeletal Disorder dan kelelahan mata pada staf kantor. Desain poster dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Project QHSE Manajer dan Staf HSE.
Setelah disetujui, poster dicetak dan dipasang pada dinding ruangan departemen. Poster dipasang pada area yang sering terdapat aktivitas oleh staf kantor. Poster kemudian didaftarkan Hak Kekayaan Intelektual oleh mahasiswa melalui Universitas Negeri Semarang. Diharapkan poster tersebut dapat meningkatkan kesadaran untuk menerapkan postur ergonomis sehingga dapat meminimalisir keluhan Musculoskeletal Disorder dan kelelahan mata pada staf kantor.
Media edukasi berupa poster dapat menjadi alternatif untuk memberikan informasi visual yang mudah untuk dipahami tentang postur yang salah dan postur yang benar saat bekerja untuk meminimalisir terjadinya penyakit akibat kerja seperti Musculoskeletal Disorders (MSDs) dan Computer Vision Syndrome (CVS).