Lihat ke Halaman Asli

Amanda Berek

Mahasiswa

Dinamika Penolakan Komunitas LGBT dalam Konteks Agama di Indonesia

Diperbarui: 2 Desember 2024   17:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dinamika Penolakan Komunitas LGBT dalam Konteks Agama di Indonesia: Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial dan Psikologis

ABSTRAK

Indonesia, sebagai negara dengan mayoritas penduduk beragama, menyajikan dinamika kompleks dalam penerimaan dan penolakan komunitas lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).  Studi ini menelaah faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat beragama terhadap LGBT, serta dampaknya terhadap kehidupan sosial dan psikologis individu LGBT di Indonesia.  Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur, menganalisis berbagai sumber seperti jurnal akademik, laporan penelitian, dan berita terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interpretasi agama, norma sosial, dan pengaruh media massa menjadi faktor kunci dalam membentuk persepsi masyarakat.  Diskriminasi dan stigma yang dihadapi komunitas LGBT berdampak signifikan pada kesehatan mental dan kesejahteraan sosial mereka.  Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami kompleksitas isu ini dan merumuskan strategi intervensi yang efektif.

Kata Kunci: LGBT, Indonesia, agama, penolakan, stigma, diskriminasi, kehidupan sosial, psikologis.

PENDAHULUAN

Keberadaan LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, dan Transgender) di Indonesia merupakan isu yang kontroversial, mencerminkan dinamika sosial, budaya, dan agama. Persoalan penerimaan dan penolakan terhadap komunitas LGBT di Indonesia merupakan isu yang kompleks dan multidimensi.  Indonesia, sebagai negara dengan masyarakat mayoritas beragama, memiliki interpretasi beragam terhadap ajaran agama terkait orientasi seksual dan identitas gender.  Perbedaan interpretasi ini berdampak pada sikap masyarakat, mulai dari penerimaan hingga penolakan yang disertai tindakan diskriminatif.  Hal ini menimbulkan tantangan bagi individu LGBT dalam menjalani kehidupan sosial dan psikologis mereka.  Studi ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan penolakan terhadap komunitas LGBT dalam konteks masyarakat beragama di Indonesia, serta dampaknya terhadap kehidupan sosial dan psikologis individu LGBT.

METODE

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode utama berupa studi litearatur, dengan mengumpulkan data dari jurnal ilmiah,  dan laporan terkait isu LGBT di Indonesia, khusunya dalam konteks agama.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), makna dari LBGT didefinisikan sebagai berikut :

  • Lesbian adalah wanita yang mencintai atau merasakan rangsangan seksual sesama jensisnya; wanita homoseks
  • Gay, sebuah kata yang di adopsi dari bahasa Inggris yang artinya keadaan tertarik terhadap orang lain dengan jenis kelamin yang sama (pria dengan pria)
  • Biseksual, yaitu mempunyai sifat kedua jenis kelamin (laki-laki dan perempuan) dan tertarik kepada kedua jenis kelamin (baik kepada laki-laki maupun perempuan
  • Transgender tidak ditemukan dalam KBBI, namun memiliki makna yang merujuk pafa seseorang yang merasa identitas gendernya berbeda dengan jenis kelamin yang dimilikinya.

Analisis data menunjukkan beberapa faktor kunci yang mempengaruhi penolakan terhadap komunitas LGBT di Indonesia:

  • Perspektif agama, agama memainkan peran penting dalam membentuk pandangan masyarakat terhadap LGBT. Mayoritas agama di Indonesia mengajarkan norma heteronormatif yang memandang hubungan sesama jenis sebagai sesuatu yang menyimpang. Hal ini membuat sebagian besar masyarakat beragama cenderung menolak keberadaan komunitas LGBT. Di sisi lain, ada pula kelompok progresif dalam komunitas agama tertentu yang mulai mendiskusikan isu LGBT dalam konteks kasih sayang dan penerimaan manusia sebagai ciptaan Tuhan.
  • Budaya dan norma sosial, budaya Indonesia yang kolektivis menekankan pentingnya keharmonisan kelompok. Identitas LGBT sering kali dianggap mengancam norma sosial yang telah mapan, sehingga menyebabkan diskriminasi. Namun, pada generasi muda yang lebih terpapar budaya global melalui media sosial, penerimaan terhadap LGBT cenderung lebih tinggi.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline