Lihat ke Halaman Asli

AMANDA AYU RIZQIANINGRUM

Mahasiswa Keperawatan Universitas Airlangga

Jangan Diabaikan! Bahaya Homesick Pada Kesehatan Mental dan Akademik Mahasiswa

Diperbarui: 17 Mei 2023   20:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar : Pexels

Sebagai mahasiswa rantau yang memilih untuk melanjutkan pendidikan di luar kota yang jauh dari rumah atau kampung halaman mungkin bukanlah suatu keputusan yang mudah. Karena demi mimpi atau cita-cita yang ingin diraih untuk membahagiakan keluarga membuat kita harus rela memaksa diri sendiri untuk memulai untuk hidup berjauhan dengan keluarga tercinta. Kerap kali Ketika mahasiswa meninggalkan rumah mereka untuk memulai studi di perguruan tinggi, mereka mungkin mengalami rasa rindu yang kuat akan keluarga, teman-teman, dan lingkungan yang ditinggalkan. Fenomena ini dikenal sebagai homesick atau rindu rumah. Fenomena homesick mungkin sudah tidak asing dikalangan para mahasiswa ataupun anak rantau. Meskipun homesick mungkin terdengar seperti hal yang sepele, namun sebenarnya dapat memiliki pengaruh yang signifikan pada kesehatan dan prestasi akademik mahasiswa.

Homesick adalah perasaan sedih, rindu, dan kerinduan yang kuat terhadap rumah atau tempat asal yang ditinggalkan. Homesick dapat membuat mahasiswa merasa kesepian, stres, cemas, dan depresi. Hal ini dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik mereka secara keseluruhan, dan mempengaruhi prestasi akademik mereka. Dari hasil sebuah penelitian menemukan bahwa mahasiswa yang merasa homesick memiliki tingkat kecemasan dan depresi yang lebih tinggi daripada mereka yang tidak merasa homesick. Mereka juga cenderung mengalami masalah tidur, penurunan nafsu makan, dan kelelahan.

Homesickness juga dapat mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa. Mahasiswa yang merasa homesick atau rindu rumah mungkin mengalami kesulitan berkonsentrasi, mengingat, dan memproses informasi. Mereka mungkin juga merasa tidak termotivasi untuk belajar dan kuliah. Hal ini dapat mempengaruhi nilai dan prestasi akademik mereka secara keseluruhan. Ironisnya, homesick yang parah dapat membuat mahasiswa merasa menyesal dengan pilihannya untuk menempuh perkuliahan di luar kota atau jauh dari rumah.

Namun, ada beberapa cara yang dapat membantu mahasiswa dalam mengatasi homesick. Salah satu caranya adalah dengan membangun hubungan yang sehat dengan orang-orang di sekitar mereka. Mahasiswa dapat mencoba untuk terlibat dalam kegiatan kampus, mengikuti berbagai kepanitiaan, atau bergabung dalam organisasi yang sesuai dengan minat mereka. Hal ini dapat membantu mereka merasa lebih terhubung dengan orang lain dan menciptakan lingkungan yang mendukung.

Sumber gambar : Pexels

Mahasiswa juga dapat mencoba menjaga hubungan yang sehat dengan keluarga dan teman di rumah. Misalnya, mereka dapat berkomunikasi dengan keluarga di rumah secara rutin melalui telepon, pesan teks, atau panggilan video call. Hal ini dapat membantu mereka merasa lebih terhubung dengan orang yang mereka cintai, bahkan ketika jarak memisahkan mereka.

Terakhir, mahasiswa dapat mencoba untuk mengadopsi sikap yang positif dan optimis. Dengan berpikir positif dan berfokus pada hal-hal yang baik dalam hidup, mahasiswa dapat membantu mengurangi rasa homesick dan meningkatkan kesehatan mental dan fisik mereka secara keseluruhan. Selain itu mahasiswa juga dapat mengeksplorasi kampus dan lingkungan sekitar untuk memperluas pengalaman dan menemukan aktivitas yang menyenangkan, dan yang paling penting mahasiswa harus menghindari kebiasaan yang dapat memperparah homesickness, seperti mengisolasi diri atau meratapi kondisi homesickness.

Kesimpulannya, homesick adalah fenomena atau masalah yang sering terjadi pada mahasiswa pada awal perkuliahan. Fenomena ini dapat mempengaruhi kesehatan dan prestasi akademik mahasiswa. Namun, dengan membangun hubungan yang sehat dengan orang lain, menjaga hubungan yang sehat dengan keluarga dan teman-teman di rumah, serta menerapkan sikap positif dan optimis, mahasiswa dapat mengatasi homesick dan menciptakan lingkungan yang mendukung bagi kesehatan dan prestasi akademik mereka. Penting bagi mahasiswa untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga kesehatan mental dan fisik mereka selama masa kuliah, termasuk mengatasi homesick. Perguruan tinggi juga dapat memberikan dukungan dalam bentuk konseling dan program untuk membantu mahasiswa mengatasi homesick dan masalah kesehatan mental lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline