Lihat ke Halaman Asli

Jesica Felicia Amanda

Saya adalah seorang mahasiswa di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Hermeutika Historis Wilhelm Dilthey

Diperbarui: 13 November 2023   22:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Wilhelm Dilthey, seorang pemikir utama dari abad ke-19, menggagas teori hermeneutika historis yang mendalam, membuka jalan bagi pemahaman yang lebih kaya tentang manusia. Dalam teorinya, "Hermeneutika Historis," Dilthey menandai perbedaan esensial antara ilmu budaya (Geisteswissenschaften) dan ilmu alam (Naturwissenschaften).

Ilmu budaya Dilthey memandang manusia sebagai subjek unik yang dapat dipahami melalui interpretasi makna subjektif dan nilai-nilai. Baginya, pemahaman fenomena manusiawi memerlukan perhatian terhadap konteks sejarah dan budaya. Sebaliknya, ilmu alam Dilthey berpandangan bahwa dunia alam dapat dijelaskan melalui penjelasan kausal dan hukum-hukum alam.

Konsep utama dalam teori Dilthey adalah pengalaman hidup (Lebenserfahrung), yang dilihatnya sebagai elemen sentral dalam memahami manusia dan fenomena budaya. Pengalaman hidup melibatkan dimensi emosional dan nilai-nilai yang memengaruhi cara kita memahami dunia.

Teori Dilthey juga menyoroti perbedaan antara penjelasan (Erklren) dan pemahaman (Verstehen). Ilmu alam lebih cenderung menjelaskan melalui hukum-hukum kausal, sementara ilmu budaya membutuhkan pemahaman interpretatif terhadap makna subjektif.

Dengan pandangannya yang kontekstual dan interpretatif, teori Dilthey memberikan kontribusi penting terhadap ilmu sejarah, sastra, dan ilmu sosial. Pemikirannya menjadi dasar bagi pendekatan hermeneutika terhadap studi manusia, meninggalkan warisan yang tetap memengaruhi banyak disiplin ilmu hingga saat ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline