Lihat ke Halaman Asli

amanda

student

Isu-isu Fundamentalis Islam yang Protes terhadap Kegagalan Model-model Pembangunan Barat Diterapkan di Negeri Islam

Diperbarui: 14 Desember 2021   13:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Supiyanti (Jurusan Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar)

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu

Teologi Ekonomi yang dimaksud disini adalah bagaimana keyakinan agama bisa dijadikan kekuatan dan motivasi untuk membangun ekonomi solusi agar ekonomi Indonesia lebih cerah dalam menyongsong masa depan yang lebih Menjanjikan.

Secara universal agama Islam  mengajarkan kita bahwa ajaran Islam merupakan rahmatan lil 'alamin, atau rahmat bagi seluruh alam ciptaanNya. Oleh karenanya itu, kita diwajibkan memberi manfaat dan kebaikan bagi alam semesta. 

Misalnya, pengusaha bisnis atau mereka yang sedang berbisnis harus berlaku adil, transparan, tidak menipu dan lain-lain terhadap konsumen atau partner bisnisnya, sebagaimana juga adil terhadap alam yang telah menyediakan semua bahan baku bagi kebutuhan manusia untuk kelangsungan  hidupnya.

Ada beberapa isu yang mengatakan bahwa fundamentalis Islam di dunia sekarang memprotes terhadap kegagalan model-model pembangunan yang mengambil model Barat diterapkan di negeri Islam. yang dimaksudkan dsini adalah model pembangunan ekonomi yang selama ini banyak dibangun dengan paradigma ajaran kapitalis.

Artikel ini menjelaskan bahwa pembangunan ekonomi itu ternyata gagal dan banyak melahirkan kemiskinan baru di berbagai belahan dunia. Paradigma kapitalis yang berdasarkan  " dari laba, kerena laba, untuk laba"

Sistem ekonomi kapitalis pada hakikatnya merupakan segala aturan kehidupan masyarakat diserahkan kepada manusia yang bermanfaat bagi dirinya sendiri.

Oleh karena itu, teologi ekonomi ingin menyelaraskan antara kebahagiaan materi dan rohani setiap individu dan kesejahteraan  bersama. Dengan mengedepankan kesejahteraan masyarat bukan semata-mata karena diri sendiri yang sangat bertolak belakang dengan sistem ekonomi kapitalis.

Teologi ekonomi politik islam sendiri  mengacu pada ajaran Islam sendiri, yakni "dari Allah, karena Allah, untuk Allah". "Dari Allah". Maksudnya, motivasi atau  niatnya tulus karena lilahi ta'Allah yang memberi petunjuk agar manusia dalam  kehidupannya harus bekerja, seperti melakukan bisnis, investasi dan lain-lain. Hal ini menujukkan manusia bukan hanya mahluk ciptaan Allah tetapi juga patner kerja Allah.

 Tetapi karena sistem inilah yang mengakibatkan adanya perselisihan akibat adanya prinsip-prinsip syariat tersebut, yang telah menyebabkan perbedaan yang nyata dengan ekonomi kapitalis, seperti tingkat bunga nol, pajak proporsional (zakat) terhadap aset yang tidak produktif, sedekah, tidak adanya spekulasi dan monopoli dalam pasar barang, jasa dan tenaga kerja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline