Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa Undip Galakkan Penyuluhan Uji Sederhana Kandungan Boraks pada Produk Pemindangan Ikan dan Bahan Makanan di Desa Bajomulyo Juwana

Diperbarui: 9 Agustus 2022   14:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Pati (09/08) Jaminan kualitas dan keamanan yang baik pada bahan makanan menjadi hal utama untuk menjadikan tubuh selalu sehat. Bahan yang akan diuji menggunakan hasil produk pemindangan karena salah satu UMKM di Desa Bajomulyo adalah pemindangan ikan, yang dilakukan untuk mengawetkan ikan. 

Mahasiswa KKN Tim II Undip 2021/2022 melakukan penyuluhan pengujian kandungan boraks pada bahan makanan secara dengan metode yang sederhana kepada Ibu rumah tangga pada hari Jumat (29/07) di Balai Desa Bajomulyo, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati. 

Kegiatan ini merupakan program kerja monodisiplin Amanda Chindy Patrechia, mahasiswa S1-Kimia. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan informasi akan bahaya boraks jika terkandung pada bahan makanan dan mempraktikkan secara langsung cara pengujian kandungan boraks pada bahan makanan menggunakan indikator kunyit.

Dokpri

Kegiatan dilakukan dengan penyuluhan bahaya boraks jika dikonsumsi berlebih dan praktik langsung pengujian di depan audiens. Selain itu, juga dilakukan pemasangan poster di beberapa tempat di desa Bajomulyo. 

Boraks dalam makanan hanya diperbolehkan dengan batas maksimal 1 gram per 1 kilogram atau 1:1000. Boraks yang menumpuk dalam tubuh (dosis berlebih) dapat menyebabkan demam, kerusakan ginjal, hingga kematian. 

Hal ini juga sudah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 033 Tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan. 

Berdasarkan bahaya yang dapat ditimbulkan apabila mengonsumsi makanan yang mengandung boraks, maka diadakan suatu program kerja penyuluhan bahaya boraks dan uji sederhana kandungan boraks pada hasil produk pemindangan dan bahan makanan supaya masyarakat Bajomulyo lebih peduli terhadap kandungan makanan yang dikonsumsi dan paham bahaya yang ditimbulkan jika mengonsumsi boraks berlebih.

Dokpri

Warga Bajomulyo khususnya ibu-ibu Rt 03 Rw 01 sangat antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut. Alat dan bahan yang digunakan sangat sederhana, hanya membutuhkan kunyit sebagai indikator penentu kandungan boraks, tusuk gigi dan bahan makanan yang akan diuji. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline