Lihat ke Halaman Asli

Amanda Fathin Nabiila

@amandanabiila

Mahasiswa KKN-T IPB University Membuat Inovasi Nugget Pisang bersama Kelompok Wanita Tani di Desa Randobawagirang

Diperbarui: 21 September 2022   23:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Mahasiswa KKN-T IPB University mengadakan demonstrasi pembuatan Inovasi Nugget Pisang bersama Kelompok Wanita Tani di Desa Randobawagirang pada tanggal 4 Juli 2022. Hal ini didasarkan pada keresahan Kelompok Wanita Tani yang mengeluh dengan naiknya harga minyak makan dan kelangkaan minyak yang berefek pada produk usaha unggulan KWT, yaitu Keripik Pisang dan Rengginang, yang hal ini diketahui setelah melakukan wawancara singkat dengan Ketua KWT, Bu Kuwu. Berdasarkan keluhan tersebut, mahasiswa mengusulkan sebuah inovasi pembuatan Nugget Pisang yang dapat disajikan dalam bentuk frozen, mengingat harga minyak yang melambung tinggi. 

Menurut Astri Layla "pemanfaatan sumberdaya alam di Desa Randobawagirang ini, yaitu tanaman pisang, dapat diolah menjadi produk unggulan lainnya, seperti Nugget Pisang Frozen, yang bentuk produknya dapat berupa frozen food" (30/06/2022).

Awfiyah Khairuna menambahkan "dengan inovasi ini tentunya dapat penggunaan minyak goreng yang merupakan keluhan ibu-ibu KWT Desa Randobawagirang" (30/06/2022).

Adapun proses pembuatannya cukup mudah yaitu sama seperti pembuatan nugget pada umumnya, hanya saja bahan dasarnya diganti dengan buah pisang, yang tentunya bahan dasar ini sangat banyak dan mudah didapatkan di Desa Randobawagirang karena salah satu hasil pertanian yang paling banyak di Desa Randobawagirang adalah Buah Pisang. 

Sebelum melakukan demonstrasi, Mahasiswa KKNT IPB melakukan uji formulasi terlebih dahulu dan melakukan survey uji organoleptik untuk mendapatkan formulasi terbaik, yang nantinya formulasi inilah yang akan di demonstrasikan kepada ibu-ibu KWT. Untuk uji formulasi dilakukan pada tanggal 2 sampai 3 Juli.  

Ketika demonstrasi terlihat antusias penuh dari ibu-ibu KWT, dan bersemangat dalam melakukan pelatihan. Hal ini tentunya dapat dukungan penuh dari Pihak Desa dan Kelompok Wanita Tani.

Dengan adanya demonstrasi ini, diharapkan dapat dijadikan sebagai produk alternatif berbahan dasar pisang di Desa Randobawagirang, dan menjadi solusi dari keluhan-keluhan ibu-ibu KWT.

Penulis : Amanda Fathin Nabiila




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline