Lihat ke Halaman Asli

Tanya dan Tanya

Diperbarui: 25 Juni 2015   22:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Saya terkadang merasa bingung jika dihadapkan dengan suatu masalah. Mungkin ini yang mengindikasikan bahwa saya masih belum cukup dewasa untuk memahami masalah tersebut. Misalnya jika saya dihadapkan dengan suatu masalah yang menurut saya sangat rumit tetapi belum tentu orang lain menganggap demikian. Contohnya, ketika saya tidak lulus dalam menempuh 'sesuatu' yang menurut saya itu adalah jalan yang HARUS saya lewati untuk mencapai mimpi saya, perasaan bahwa sesuatu itu tak tergantikan sungguh meluap. Padahal dengan jelas di sekitar saya banyak yang juga gagal untuk menempuh 'sesuatu' tersebut tapi mereka tidak merasakan kegalauan ekstra yang saya rasakan.

Orang bijak (setidaknya sampai saat ini saya masih menganggap kata-kata ini bijak-red) bahwa sesuatu yang kita inginkan belum tentu menjadi sesuatu yang kita butuhkan. Oke, saya memang setuju dengan ha ini, tapi kok rasanya masih ada saja yang mengganjal ya? Manakala kamu berusaha untuk selalu yakin pada kata-kata bijak tersebut semakin besar pula pertentangan yang timbul dari dalam hati, ya saya rasakan itu. Ketika kamu memegang kata-kata itu kok sepertinya hidup kamu pasrah saja? Tidak ada perlawanan, move on, atau gejolak yang selayaknya dilakukan manusia untuk mencapai mimpi-mimpinya? Seperti seseorang dilarang bermimpi saja..

hmm, bukan bermaksud menyudutkan. Ini pengalaman, dan bukankah pengalaman itu guru yang terbaik?

No offense,

Ini mungkin bisa dianalogika seperti orang yang meminum obat. Obat yang kita ketahui memiliki kemampuan untuk memberikan efek dengan segera atau lama. Mungkin sesuatu yang saya sebut pengalaman ini memang belum diketahui akhirnya layaknya seseorang yang telah meminum obat dan belum merasakan khasiatnya

(-semoga..-)

Karena saya percaya, bahwa Tuhan selalu memberikan yang terbaik untuk hambaNya..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline