Lihat ke Halaman Asli

Harga Jual Rokok, Bentuk Pemerasan Pemerintah Pada Rakyatnya

Diperbarui: 24 Juni 2015   08:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dengan alasan pengendalian jumlah perokok aktif, pemerintah terus menerus menaikkan tarif cukai rokok yang berujung pada kenaikan harga jual pada konsumen. Siapa yang diuntungkan dengan kenaikan harga ini? Pemerintah? Pelaku usaha Rokok? atau perokok aktif?

Industri Rokok di Indonesia saat ini hanya menguntungkan bagi Pemerintah dan Produsen rokok yang telah dikuasai asing. Petani tembakau?, tahun 2012  ekspor tembakau kita cuma 147 juta ton sementara impornya  507 juta ton. Maka enggak heran harga tembakau lokal anjlok di tahun 2013

Perbandingan pendapatan pemerintah dari cukai rokok dan kenaikan harga rokok mainstream yang mencekik kaum perokok, dari tahun 2009-2013

kenaikan
kenaikan harga jual rokok per-tahun

tahun
Pendpt. Cukai
Djarum 76
Surya 12
Dji 123
Inter GP
Mild 16

2009
55.40
Rp 5,000
Rp7,500
Rp8,500
Rp7,000
Rp8,500

2010
63.30
Rp 5,500
Rp8,000
Rp9,500
Rp8,000
Rp 10,500

2011
66.00
Rp 6,500
Rp8,500
Rp 10,000
Rp9,000
Rp 11,500

2012
80.00
Rp 7,000
Rp9,000
Rp 11,000
Rp 10,000
Rp 12,000

2013
95.00
Rp 7,500
Rp 10,500
Rp 12,000
Rp 11,000
Rp 13,500

Total naik
72%
50%
40%
41%
57%
58%

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline