Lihat ke Halaman Asli

Amaluddin Sope

Universitas Halu Oleo

Potensi Penenun Sebagai Salah Satu Strategi Pelestarian Seni Cadas Liang Kabori, Muna, Sulawesi Tenggara

Diperbarui: 4 Mei 2024   14:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seni Cadas Liang Kabori (Dokumentasi Penulis, 2022)

Seni cadas yang sejak kurang lebih 40.000 tahun lalu telah diciptakan oleh manusia prasejarah hadir di berbagai wilayah dunia, dan Desa Liang Kabori adalah salah satu wilayah Indonesia yang menyimpan kekayaan tradisi seni cadas. Tradisi ini diyakini merupakan representasi pengetahuan masyarakat prasejarah yang berlangsung secara global. Meskipun bukti arkeologis ini bertahan selama ribuan tahun, tapi buktinya rentan terhadap kerusakan yang bisa disebabkan oleh keadaan alam dan aktivitas manusia itu sendiri. Oleh karena itu, untuk menyelamatkan tradisi ini dari kepunahan, maka diperlukan upaya pelestarian. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu pelibatan masyarakat yang ada di Liang Kabori khususnya pengrajin kain tenun di Desa Liang Kabori menjadi bagian penting dalam pelestarian seni cadas di kawasan Liang Kabori.Penguatan kelompok pengrajin kain tenun difokuskan pada pembuatan kain tenun dengan menggunakan motif seni cadas sebagai motif kain yang ditenunPelibatan kelompok masyarakat dilakukan selain untuk menambah pendapatan dan menumbuhkan kesadaran masyarakat agar tetap berpartisipasi dalam melestarikan situs juga ikut mempromosikan seni cadas Liang Kabori melalui praktek budaya pembuatan kain tenun. Partisipasi aktif masyarakat menjadi dasar utama program pelestarian yang direncanakan. Dengan tingginya tingkat partisipasi masyarakat maka ikut berdampak pada potensi keberhasilan program pelestarian yang diterapkan sehingga tujuan program pelestarian tercapai dan hasilnya dapat dinikmati masyarakat luas.Pada proses pelaksanaan penguatan masyarakat pengrajin kain tenun, stakeholders tidak hanya memperkenalkan program semata melainkan tindakan penyadaran agar masyarakat merasa termotivasi untuk mendukung program pelestarian situs. Sebelum pelatihan menenun kain yang bermotif seni cadas, stakeholders memfasilitasi masyarakat pengrajin tenun berkunjung ke situs untuk melihat seni cadas yang akan diterapkan menjadi motif nantinya. Keleluasaan pemilihan motif diserahkan kepada masyarakat sendiri untuk memilihnya. Dalam kunjungan ke situs, masyarakat diberikan informasi tentang kondisi seni cadas dan tujuan program penguatan masyarakat dalam kaitannya dengan pelestarian sehingga dengan adanya transparansi masyarakat dapat mengetahui kondisi permasalahan situs dan berpotensi menumbuhkan kesadaran untuk ikut berpartisipasi aktif dalam mendukung program pelestarian. Sebagaimana tujuan program ini yaitu untuk memperkenalkan seni cadas melalui kain tenun. Oleh karena itu kelompok masyarakat pengrajin tenun hanya akan difokuskan pada bagaimana menjadikan seni cadas sebagai salah satu motif dari kain tenun. Dalam hal ini, tugas stakeholders berperan penting dalam menyiapkan materi program penguatan sejak dari tahap penyuluhan, pemilihan bahan dan pembuatan kain tenun yang berkualitas sampai pada tahap pemasaran kain tenun. Tujuannya agar hasil yang diharapkan dari melibatkan masyarakat dalam partisipasi pelestarian preventif dapat dicapai.
Dalam mendukung program ini, pihak stakeholders diharapkan memberikan pelatihan pemasaran dan packaging (kemasan) kepada masyarakat lokal agar kain tenun Muna yang bermotif seni cadas Liang Kabori dapat dipasarkan dengan baik serta lebih terarah. Pemasaran dan packaging (kemasan) berperan untuk mendapatkan dampak positif berupa pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal. Kemudian, stakeholders tidak hanya memberikan pelatihan pemasaran produk, tetapi juga memfasilitasi promosi produk melalui kerja sama antara stakeholders serta pelaku usaha UMKM untuk intens mengadakan kegiatan expo dalam rangka mempromosikan produk UMKM khususnya kain tenun khas Muna motif seni cadas kepada publik. Promosi juga dilakukan dengan mengikutsertakan tenun Muna tersebut dalam berbagai kegiatan di tingkat lokal seperti festival layang-layang dan kegiatan nasional serta menempatkan produk-produk tenun dan kerajinan tangan yang sesuai dengan kain tenun pada tempat-tempat strategis seperti bandara, pelabuhan, terminal dan tempat strategis lainnya yang publik dapat dengan mudah mengenal produk tersebut. Promosi tidak hanya dilakukan secara offline/onsite, tetapi juga memanfaatkan digital marketing seperti promosi produk melalui media website dan sosial media. Keuntungan dari memanfaatkan perkembangan teknologi dalam promosi adalah karena dapat menjangkau konsumen secara lebih luas. Dengan demikian, program ini secara tidak langsung akan meningkatkan nilai tenun itu sendiri dan situs seni cadas Liang Kabori.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline