Kebersihan itu sebagian dari iman, itu motto dari organisasi pemuda pemudi Puspa Bhakti didalam menjalankan kegiatan bersih desa, salah satunya adalah dengan mengumpulkan rosok (barang bekas yang bisa dijual) di tiap-tiap rumah penduduk. Kegiatan itu rutin dilakukan tiga kali pertahun. Sepertihalnya sekarang ini tepat di awal tahun, sabtu 3 januari 2015 ini pemuda-pemudi Puspa bhati mekasanakan kegiatan pengumpulan rosok ini.
Kegiatan ini bertujuan untuk membantu penduduk Jembangan dusun Segoroyosokecamatan Pleret kabupaten Bantul ini didalam hal membersihkan barang-barang yang sudah tak terpakai lagi, dan barang-barang itu akan dapat dijual ke pengepul rosok untuk dijadikan kas pemuda-pemudi yang nantinya akan dipergunakan pula untuk masyarakat sekitar.
“Kegiatan ini salah satunya juga bertujuan untuk menjalin hubungan baik antara para pemuda pemudi dengan masyarakat jembangan seluruhnya” kata ketua pemuda pemudi puspa bakti yang ditemui saat sedang memilah-milah rosok yang telah terkumpul.
Awalnya para pemuda pemudi berkumpul sekitar jam 7 pagi di suatu tempat yaitu di kebun belakang pangrok (tempat yang biasa digunakan oleh bapak-bapak berkumpul saat meronda) yang biasa mereka sebut sebagai ”kebon suwung”. Lalu setelah semua berkumpul maka akan dibagi per RT (rukun tetangga) untuk mencari rosok di masing masing RT di dusun jembangan ini terdapat 6 RT. Dengan antusiasme yang tinggi dari para pemuda pemudi Puspa Bhakti ini mereka telah cekatan membawa perlengkapan yang dibutuhkan seperti halnya gerobak. Dan juga antusiasme tinggi itu di buktikan bahwa kegiatan itu tetap di laksanakan walaupun tadi sempat turun hujan. Tentunya kegiatan itu berhenti sejenak saat hujan turun dan saat reda kegiatan itu dilanjutkan kembali.
Tidak hanya para pemuda pemudi yang memiliki antusiasme yang tinggi di dalam mengikuti kegiatan ini, namun masyarakat menyambut kegiatan ini pun dengan antusiasme yang tinggi pula. Terbukti dari rosok yang terkumpul sangat lah banyak. Kegiatan yang dilakukan para pemuda pemudi organisasi puspa bhakti ini sangatlah didukung 100% oleh bapak dukuh, ketua RT, dan para sesepuh kampung yang ada di dusun jembangan ini.
Setelah semua rosok dari semua rt terkumpul lalu para pemuda pemudi ini bergotong royong untuk memisah misah rosok menurut jenisnya seperti jenis kertas Koran, kardus, botol kaca, botol plastic , besi, dan masih banyak lagi. Semua kegiatan kegiatan itu mulai dari pengambilan sampai pemisahan dan dijual ke pengepul rosok pun itu dilakukan oleh pemuda pemudi secara gotong royong bersama sama dan itu menjadi bukti nyata bahwa pemuda pemudi organisasi Puspa Bhakti ini solit dan kompak.
Setelah proses pemisahan itu selesai para pemuda pemudi beristirahat sembari para pengepul rosok itu menghitung rosok itu. Setelah semua selesai sekitar pukul 12 siang, proses bayar mebayarpun selesai lalu ketua pemuda datang ke masjid terdekat untuk mengumkan pendapatan dari pengumpulan rosok pada pagi tadi. Itu membuktikan bahwa keterbukaan pemuda pemudi puspa bhakti terhadap masyarakat setempat.
Uang dari pengumpulan rosok itu di kumpulkan dan direalisikan ke masyarakat menjadi barang yang berguna untuk masyarakat banyak. Seperti halnya tahun 2014 lalu direalisikan hasil pengumpulan rosok itu dibelikan tikar untuk penduduk. Tikar itu biasa digunakan penduduk saat ada kegiatan pengajian ataupun kegiatan lain. Atau biasanya pula digunakan untuk membantu jika ada orang meninggal.
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang positif dan patutlah untuk di contoh didalam suatu organisasi desa. Dari masyarakat kembali untuk masyarakat. Dari membantu masyarakat untuk membantu masyarakat kembali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H