Lihat ke Halaman Asli

amal spiderete

seorang inisiator Planet kenthir , buat seru seruan ajah

Mata Batin Saya, Waspada Banjir Hanya Awal Musibah

Diperbarui: 6 Januari 2020   13:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Musibah Air silih berganti di berbagai wilayah Indonesia, tidak hanya di Jakarta tapi hampir seluruh wilayah indonesia , menurut mata bathin saya ini hanya sebuah pandangan berbeda  gambaran menurut sisi lain,  bagi yang sedang meributkan gubernur DKI sebenarnya tidak perlu karena ini bukan kesalahan tapi terdampak musibah , apapun itu ada yang perlu saya sampaikan untuk para pembaca semua kompasianer 

Musibah ini akibat salah satunya dimalam baru dibeberpa tempat orang banyak  berbuat maksiat, alam  marah  khususnya air laut,air sungai , gunung bahkan akan terjadi ada kiamat kecil disuatu wilayah*(gempa,dll)  dan berdampak kepada semua manusia. semoga ini tidak menjadi kenyataan tapi ini adalah gambaran mata bathin saya , percaya atau tidak kembali lagi kepada pembaca semuanya.

kita semua intropeksi diri bahwa segala musibah,kematian semua atas ketentuaNya dan kapan saja, pesan saya  dan tugas kita sebagai manusia agar kita semua terhindar dari semua musibah ini adalah

1.  Kita kembali dekatkan Allah SWT menjalankan ibadah dan menjauhi segala larangan-Nya

2. Perbanyak Sedekah untuk anak yatim

3. Menjaga sikap terhadap sesama manusia,alam

4. Jauhkan berbuat maksiat, selingkuh,tidur dengan bukan pasangannya  

5, Banyak dzikir kepada Allah SWT dan Solawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Contoh

Subhanallah, walhamdulillah, walaa ilaaha illallahu wallahu akbar, wa laa haula walaa quwwata illa billah 

Dari 'Abdullah bin 'Amru radhiyallahu 'anhu berkata, Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tidak ada di atas muka bumi seorang pun yang mengucapkan subhanallah, walhamdulillah, walaa ilaaha illallahu wallahu akbar, wa laa haula walaa quwwata illa billah melainkan diampuni dosa-dosanya meski sebanyak buih lautan (kaffarat 'anhu khatayahu wa law kaanat mitslu zabadil bahri)." (HR. At-Tirmidzi)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline