Lihat ke Halaman Asli

amal spiderete

seorang inisiator Planet kenthir , buat seru seruan ajah

1 Tahun SBY,digulingkan???

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lima tahun + 1 Tahun tambahan SBY memerintah di Negara Indonesia ini,tepat tanggal 20 Oktober 2010 katanya tepat 5 tahun SBY memerintah belum ada hasil signifikan terhadapa rakyat, nah  Delegasi Petisi 28 lainnya, Iwan Dwi Laksono menyarankan Presiden SBY lebih baik mundur secara terhormat daripada mundur secara tidak terhormat. "Lebih baik mundur secara terhormat, daripada mundur secara tidak terhormat," tegas Iwan. Berikut Daftar/list Ke-28 kegagalan SBY yang disampaikan ke DPR itu sebagai berikut: 1. Gagal memahami akar persoalan bangsa Indonesia. 2. Gagal memimpin menjaga dan menjalankan falsafah hidup berbangsa dan bernegara. 3. Gagal memimpin menghentikan kekacauan politik kenegaraan dan kebangsaan yang diakibatkan oleh amandemen subversif terhadap UUD 1945. 4. Gagal membendung pihak asing untuk mengobrak-abrik Undang-Undang dan berbagai peraturan di Indonesia. 5. Gagal memimpin dan menyatukan cita-cita nasional. B. Kegagalan Presiden SBY memimpin stabilisasi politik untuk rakyat. 6. Gagal memimpin seluruh institusi kenegaraan yang mengakibatkan benturan antara lembaga negara. 7. Gagal memimpin persatuan dan kesatuan negara Republik Indonesia. 8. Gagal memimpin membangun stabilitas politik untuk kepentingan bangsa dan rakyat. 9. Gagal memimpin dan gagal membangun tradisi politik sebagai alat untuk memperjuangkan kepentingan umum. C. Presiden SBY gagal memimpin membangun kemandirian ekonomi dan kesejahteraan rakyat. 10. Gagal memimpin berjalannya perekonomian di atas prinsip demokrasi dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. 11. Gagal membangun ekonomi yang mandiri. 12. Gagal memimpin membangun ekonomi dengan basis perencanaan nasional yang mandiri. 13. Gagal memimpin membangun ekonomi yang kuat, kokoh, dan berkelanjutan. 14. Gagal memimpin meningkatkan kualitas ekonomi manusia Indonesia. 15. Gagal memimpin menjaga stabilitas harga. 16. Gagal memimpin menjaga kedaulatan pangan. D. Presiden SBY gagal memimpin menegakkan hukum. 17. Gagal memimpin menghentikan sekaligus terlibat memproduksi terjadinya tumpang-tindih produk hukum dan perundang-undangan. 18. Gagal memimpin memberantas mafia hukum dan jual beli perkara yang terjadi di dalam tubuh institusi penegak hukum, Polri, Kejaksaan, MA, Pengadilan dan KPK. 19. Gagal memimpin menegakkan hukum tanpa diskriminasi. 20. Gagal memimpin membangun kepercayaan masyarakat terhadap institusi penegak hukum. E. Kegagalan Presiden SBY dalam memimpin pertahanan dan keamanan. 21. Gagal memimpin menjaga dan mempertahankan konsep permesta (tanah, alutsista, dan kesejahteraan). 22. Gagal memimpin dalam menata, mengatur dan menjaga sistem inteligen yang fungsinya sebagai sistem peringatan dini bagi stabilitas negara. 23. Gagal memimpin dalam menjaga dan mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa dan negara. 24. Gagal memimpin meredam konflik antar-anak bangsa yang semakin meluas. F. Agama, Pendidikan, dan Kebudayaan 25. Gagal memimpin membangun kerukunan antar-umat beragama, suku, ras, dan antar golongan. 26. Gagal memimpin menghentikan menjalarnya mental dan budaya individualisme dan materialisme dalam tubuh masyarakat. 27. Gagal menghentikan komersialisasi pendidikan 28. Gagal dalam mengubah dan memperbaiki moralitas pejabat negara. Itulah KEGAGALAN SBY menurut PETISI 28..bagaimana dengan rakyat yang dikompasiana benarkah??? Istana menanggapi santai terawangan ada sekelompok orang yang ingin menggulingkan pemerintahan SBY-Boediono tepat setahun pemerintahannya. Nah dengan ada rencana gulingkan sby, gerakan anti sby, rencana penggulingan sby, alasan penggulingan sby, siapa penggerak rencana gulingkan sby, rapor kerja sby-boediono,merupakan dinamika Pemerintahan Indonesia...apakah berhasil..apakah hanya dinamika..apakah..apakah..nantikan sinetron episode di TV tayangan perdana pada tanggal 20 Oktober 2010 s.d. selesai...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline