Lihat ke Halaman Asli

amal spiderete

seorang inisiator Planet kenthir , buat seru seruan ajah

PDI-P,Kabinet Bayangan terlalu Lebay

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Lebay, Sombong apa telalu PEDE inilah ungkapan yang pantas buat PDI-P setelah politisi senior PDIP Prof Hendrawan Supratikno memberikan susunan Kabinet Bayangan.

Berikut daftar kabinet bayangan 2014-2019 yang diproyeksikan oleh PDIP:

1. Menteri Pertanian dan Kehutanan: M. Prakosa (mantan Ketua BK DPR RI)
2. Menteri Perikanan dan Kelautan: Romin Dahuri (mantan menteri perikanan dan kelautan)
3. Menteri Perdagangan: Sri Adiningsih (politisi PDIP)
4. Menakertrans: Maruarar Sirait (Anggota komisi XI)
5. Mensesneg atau Seskab: Hasto Kristianto (Wasekjen PDIP)
6. Menteri Pertanahan atau Agraria: Arif Wibowo (Pimpinan komisi II)
7. Menteri Pemuda dan Olahraga: Budiman Sudjatmiko (Anggota komisi II)
8. Menteri Pertahanan: Tubagus Hasanuddin (pimpinan komisi I)
9. Menteri yang berkaitan dengan bidang keuangan (Menkeu/Menteri Perkonomian): Arif Budimanta
Pemilu sebulan lagi, pemilu belum digelar ,Pemilu di ikuti 15 Partai, Menang saja belum ko PDI-P berani beraninya membuat Kabinet Bayangan, dan Kabinet adalah Hak proregatif Presiden bukan PARTAI.

Dengan membuat Bayagan tentunya PDI-P seakan -akan menang dalam PEMILU dan Capresnya menang dalam pemilihan nantinya.

Partai yang katanya Wong Cilik ini sepertinya PD dengan sosok Fenomemal Jokowi  bisa membuat kemenangan di Pemilu nanti, sedangkan hanya satu yang dijual atau Laku hanyalah Jokowi seorang.

Rakyat sebenarnya paling tidak suka orang yang sombong, apalagi mendahului kehendak Tuhan YME,

Saya malah berpendapat, dengan kesombongan PDI-P imbasnya rakyat bisa muak dan mencari alternatif lainya,termasuk ke arah Jokowi nantinya, akibatnya bagaiman nasib sang Fenomenal Jokowi ini???

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline