Lihat ke Halaman Asli

Amaliyah NurSintawati

editor, student

Pentingnya Vaksinasi dan Penyuluhan terhadap ToolKit Aplikasi Peduli Lindungi serta Pengolahan Sampah Plastik

Diperbarui: 3 Januari 2022   18:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Malang-Mahasiswa Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) Telah melakukan serangkaian Kuliah Kerja Nyata (KKN) Yang terlaksana di Desa Wringin Anom, Kcamatan Punco Kusumo, Kabupaten Malang. Kegiatan ini berlangsung selama 3 bulan yang di mulai dari tanggal 16 November 2021

KKN tersebut di ketuai oleh Reffli Azriel Harista beserta kedua anggotanya Amaliyah Nur Sintawati dan Andrean Perdana Kusuma yang melatar belakangi mereka mengangkat topik kesehatan selain warga yang kurang antusias dalam melakukan vaksinasi dan disisi lain kondisi masyarakat masih kurang terhadapnya sampah yang ada disekitar mereka oleh karena itu tim ini dibuat untuk lebih mengenakan pentingya vaksinasi dan pengolahan sampah yang dimana pengolahan sampah tersebut sangat berguna dan baik untuk meningkatkan pendapatan perekonomian.

Dokpri

Yang dimana mereka juga melakukan kegiatan penyuluhan vaksinasi dengan membantu pihak-pihak yang tergabung dalam serangkaian pelaksanaan vaksinasi diantaranya yaitu menampung beberapa data dari calon vaksinasi dan kemudian melakukan seluruh kegiatan dari berjalannya vaksinasi hingga tahap akhir.

Kemudian di lain hari selanjutnnya melakukan penyuluhan toolkit peduli lindungi atau aplikasi yang membantu orang yang sudah vaksin mengetahui sertifikasi mereka telah jadi atau belum dan dengan memberikan beberapa ikon yang berguna dalam aplikai peduli lindungi. selain itu, dengan diberikannya informasi dari aplikasi peduli lindungan dengan itu mereka bisa mengetahui manfaat dan tata cara dari aplikasi tersebut.

Dan pada salah satu kasus dimana ada yang memberi masukan dengan "disini memang benar dengan kondisi lingkungan yang baik, dengan udara yang mendukung kita juga ada masalah terhadap sampah plastik yang kurang terurai" ujar salah satu masyarat.

Dokpri

Selanjutnya proses pembuatan sampah plastik jadi hiasan bungah-bungahan yaitu dimulai dari pengumpulan bahan plastik, pemilahan,rancangan mulai dari penyiapan kawat atau besi kecil selanjutnya ditambahkan adanya tambahan bahan seperti tali rafia, kertas bekas, dan lain-lain. dilangsungkan dengan membuat rancangan dimulai dari pembuatan bunga, tangkai hingga daun. dan kemudian menjadi satu ragkaian hiasan bungah.

Setelah proses tersebut berlangsung mereka mencoba membuat promosi untuk menarik minat sehingga masyarakat sekitar dapat memperagakannya dan pentingnya kegiatan ramah lingkungan tersebut dan dapat dilihat dari hasil yang telah dilakukan bahwasannya hiasan bunga tersebut dapat dijual ataupun laku. "tujuan kami dalam mengolah sampah tersebut sebenarnya untuk menjaga kebersihan keindahan lingkungan dan dapat memiliki nilai jual lebih" ujar ketua tim KKN.

#KKNdaring

#manajemenuisi

#wringinanom.pocokusumo




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline