Pendidikan berkualitas merupakan hak asasi setiap individu dan landasan penting dalam mencapai pembangunan yang berkelanjutan. Di Indonesia, pemerataan akses pendidikan berkualitas telah menjadi tujuan strategis dalam rangka memastikan bahwa setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu. Meskipun upaya telah dilakukan, masih terdapat tantangan yang memerlukan perhatian serius guna mencapai pemerataan akses pendidikan berkualitas yang lebih baik di seluruh negeri.
Salah satu tantangan mendasar adalah kesenjangan antara wilayah perkotaan dan pedesaan. Meskipun telah terjadi peningkatan signifikan dalam akses pendidikan di berbagai wilayah, terdapat perbedaan yang mencolok dalam kualitas dan ketersediaan fasilitas pendidikan. Wilayah perkotaan cenderung memiliki infrastruktur yang lebih baik, guru yang lebih terlatih, serta akses terhadap teknologi informasi. Di sisi lain, wilayah pedesaan masih menghadapi keterbatasan infrastruktur dan pendidik yang berkualitas, yang dapat menghambat kemajuan pendidikan di daerah tersebut.
Selanjutnya, perbedaan sosial-ekonomi juga menjadi hambatan pemerataan akses pendidikan berkualitas. Anak dari keluarga berpenghasilan rendah sering kali menghadapi kesulitan untuk memenuhi biaya pendidikan, baik itu biaya sekolah, buku, seragam, atau alat tulis. Akibatnya, mereka terhambat dalam mengakses pendidikan berkualitas. Diperlukan upaya lebih besar untuk menyediakan program beasiswa dan dukungan keuangan bagi siswa yang membutuhkan, sehingga mereka dapat mengatasi hambatan ekonomi dan meraih pendidikan yang setara.
Pentingnya peran guru juga tidak dapat diabaikan dalam upaya pemerataan akses pendidikan berkualitas. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan guru tidak boleh berhenti untuk belajar. "Kalau tidak, bisa nanti disalip oleh anak didik kita yang sekarang keingintahuan peserta didik semakin tinggi sekali,".
Guru memiliki peran sentral dalam membentuk kualitas pembelajaran. Namun, kurangnya pendidikan dan pelatihan yang memadai bagi para guru, terutama di daerah pedesaan, dapat mempengaruhi kualitas pengajaran. Peningkatan investasi dalam pelatihan dan pengembangan profesionalisme guru serta insentif yang sesuai diperlukan untuk meningkatkan mutu pendidikan di seluruh wilayah.
Di era digital, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) juga memiliki potensi besar untuk mendorong pemerataan akses pendidikan. Penggunaan TIK dapat membantu mengatasi keterbatasan geografis dan memberikan akses ke materi pembelajaran secara daring. Program pembelajaran jarak jauh, pembelajaran berbasis online, dan platform pendidikan digital dapat membantu siswa di wilayah terpencil atau yang kesulitan mengakses sekolah fisik untuk tetap terlibat dalam proses belajar.
Dalam upaya mencapai pemerataan akses pendidikan berkualitas, pentingnya peran pemerintah sangatlah krusial. Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk menciptakan kebijakan yang mendukung pendidikan inklusif dan merata. Hal ini mencakup alokasi anggaran yang memadai untuk pendidikan, pengembangan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan siswa, dan pengawasan ketat terhadap implementasi program-program pendidikan.
Dalam kesimpulan, pemerataan akses pendidikan berkualitas di Indonesia adalah suatu tantangan yang memerlukan kerjasama dari berbagai pihak. Kesetaraan dalam akses pendidikan bukan hanya masalah moral, tetapi juga merupakan investasi dalam masa depan bangsa. Upaya untuk mengatasi kesenjangan wilayah, sosial-ekonomi, kualitas pendidik, dan pemanfaatan teknologi akan membawa Indonesia menuju arah yang lebih baik. Dengan komitmen bersama dari pemerintah, masyarakat, dan berbagai pemangku kepentingan, pemerataan akses pendidikan berkualitas bukanlah tujuan yang tidak dapat dicapai.
Bagi Unesco, pemerataan pendidikan di indonesia merupakan salah satu program penting tercapainya agenda besar PBB, yakni Sutainable Development Goals (SDGs) yang ke 4 tentang pendidikan yang berkualitas, yang ditargetkan tuntas pada 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H