Lihat ke Halaman Asli

Amaliya Tsuroyya

Amaliya Tsuroyya, fakultas dakwah dan komunikasi

Peningkatan Kreasi dan Kreativitas Anak Melalui Seni Melipat Kertas (Origami) di Era Pandemi

Diperbarui: 25 Februari 2021   12:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia merupakan salah satu Negara yang terpapar virus corona atau covid-19 semenjak bulan maret 2020. Adanya virus tersebut membuat pemerintah Indonesia harus mengambil kebijakan dengan menerapkan beberapa peraturan dalam mengatasi covid-19 yang telah ditetapkan oleh WHO (World Health Organization) sebagai pandemi pada tanggal 11 maret 2020 karena penyebarannya yang sangat mudah dan cepat, sehingga kasus mengenai covid-19 semakin meningkat dan juga memakan korban setiap harinya.

Pandemi covid-19 yang telah berlangsung selama berbulan-bulan memberikan dampak secara signifikan terhadap aspek kehidupan masyarakat, salah satunya pendidikan. 

Semenjak bulan maret yang lalu, pemerintah secara tegas membuat peraturan untuk melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berarti dalam pertauran tersebut menegaskan jika semua tempat ramai yang berpotensi dapat menjadi kluster penyebaran covid-19 harus ditutup dan dengan demikian maka pemerintah mengharuskan semua Instansi pendidikan untuk ditutup mulai dari taman kanan-kanak sampai dengan perguruan tinggi yang harus melakukan pembelajaran secara online.

Penutupan instansi pendidikan tentu menimbulkan permasalahan baru bagi dunia pendidikan, yakni banyak siswa yang mengalami kesulitan untuk beradaptasi melakukan pembelajaran secara online karena terbatasnya sarana prasarana ataupun karena sistem pembelajaran yang membuat siswa menjadi tidak nyaman sehingga memilih untuk tidak memperhatikan dan membuatnya tidak faham akan materi yang diajarkan. Selain itu, faktor lain yang membuat siswa enggan memperhatikan adalah sistem pembelajaran yang dianggap kurang menarik dan tidak dapat membuat anak-anak menjadi fokus.

Salah satu yang merasakan dampak akan pendidikan yang dilakukan daring adalah anak usia dini yakni kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan unik. Anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan (koordinasi motorik halus dan kasar), daya pikir, daya cipta, bahasa dan komunikasi, yang tercakup dalam kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), kecerdasan spiritual (SQ) atau kecerdasan agama atau religius (RQ), sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak. 

Pada hakikatnya, berdasarkan usia dan perkembangannya, anak usia dini tentu membutuhkan pendidikan yang dapat memberikan stimulus yang tepat agar dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal dan tentunya erkembangan yang optimal, akan tercapai apabila anak memperoleh stimulasi yang bervariatif, seperti misalnya stimulasi yang bersifat motorik, emosi, sosial, serta pengamatan.

Upaya atau solusi yang dapat dilakukan pendidik anak usia dini dalam melakukan pendidikan secara daring atau online dimasa pandemi adalah dengan memberikan materi yang disajikan secara menarik kepada anak mengenai seni melipat kertas atau origami. Origami merupakan salah satu produk budaya masyarakat Jepang yang sangat dikenal di seluruh dunia. Kata Origami, berasal dari kata Ori yang berarti melipat dan Kami yang berarti kertas sehingga origami dapat diartikan sebagai seni melipat kertas. Bahan yang digunakan untuk membuat kesenian origami adalah sebuah kertas berukuran segi empat sama sisi yang nantinya dapat dilipat menjadi bentuk yang diinginkan.

Seiring dengan perkembangan jaman, seni origami kemudian semakin berkembang tidak hanya menggunakan selembar kertas berukuran segi empat, akan tetapi dipadukan dengan ukuran kertas lainnya. Seni melipat kertas tersebut, sangat cocok dikenalkan kepada anak-anak karena memiliki beberapa fungsi seperti :1.)mengembangkan kreativitas dan imajinasi; 2) melatihmotorik tangan; 3) melatih konsentrasi dengan memusatkan pikiran; 4) mengembangkan kemampuan otak kanan dan kiri; 5) meningkatkan kepercayaan diri; 6) Meningkatkan kecintaan terhadap seni dan keindahan.

Peningkatan kreatifitas dan kreasi pada anak tersebut dapat terlihat melalui adanya semangat anak-anak untuk belajar mencoba membuat suatu bentuk dari yang ini menjadi yang itu dan melakukan percobaan lagi apabila gagal dalam hal melipat kertas origaminya. Anak biasanya antusias dalam hal melipat kertas origami yang berwarna warni karena menarik perhatian. Karena biasanya anak suka dengan warna yang cerah-cerah. Dengan menggunakan kertas origami anak akan belajar bermain melipat kertas. 

Bermain bagaimana cara berkreasi sesuai dengan yang anak mampu. Walaupun tidak semua anak pintar dalam hal melipat-lipat kertas origami, akan tetapi dapat terlihat anak yang memiliki tingkat kreativitas tinggi, jika anak yang memiliki daya kreativitas tinggi maka akan selalu membuat hal-hal baru dan selalu mencoba-coba hal-hal baru lainnya, selalu berinovasi dan selalu mengembangkan daya imajinasinya, karena dapat dilihat dari kekreatifitasan nya anak dalam hal meniru lipatan kertas yang sudah diajarkan oleh guru. Dan dapat mengembangkan apa yang sudah di ajarkan oleh guru.

Pembelajaran menggunakan media origami dimasa pandemi tentulah menjadi daya Tarik tersendiri bagi anak usia dini, hal ini dikarenakan ketika guru memberikan materi meskipun secara online namun anak akan memperhatikan karena beranggapan apa yang dilakukan seorang guru adalah hal unik dan perlu ditiru. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline