Lihat ke Halaman Asli

Analisis Data Kualitatif

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pembahasan sebelumnya membahas mengenai pengumpulan data. Nah, setelah data dikumpulkan atau diperoleh maka dilakukanlah analisis data. Analisis data merupakan sebuah proses di mana peneliti mencarai dan menyusun data yang diperoleh secara sistematis. Data-data yang diperoleh tersebut ialah data dari hasil wawancara yang telah dilakukan, catatan lapangan dan dokumentasi. Dengan cara mengoperasikan data ke dalam kategori dan membuat kesimpulan atau nhipotesis. Hipotesis tersebut berdasarkan pada data yang telah diperoleh, yang kemudian dicarikan data kembali secara berulang-ulang agar dapat disimpulkan bahwa hipotesis tersebut diterima atau ditolak.

Miles dan Huberman mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh. Dengan pengumpulan data yang terus-menerus dapat mengakibatkan variasi data yang tinggi. Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, sehingga peneliti perlu untuk mencatatnya secara rinci dan teliti. Peneliti mencatat hal-hal pokok dan hal-hal penting.

Dalam penelitian kualitatif, analisis data sebenarnya sudah dimulai sejak peneliti mengumpulkan data. Dengan cara memilah-milah data mana yang penting dan yang tidak, yang mengacu dan yang tidak mengaju pada fokus penelitian. Di lapangan, seorang peneliti bisa saja mengubah fokus penelitiannya. Karena di lapangan bisa saja peneliti menemukan data yang sangat menarik dan informasi yang lebih bermakna sehingga dapat membuat peneliti merubah fokus penelitiannya. Seorang peneliti dapat menentukan data yang penting dan bermakna diperlukan pengertian yang mendalam, kecerdasan, kreativitas, kepekaan konseptual, dan pengalaman seorang peneliti. Dan juga kualitas hasil analisis data tergantung faktor-faktor tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline