Komunikasi adalah proses bertukar pesan atau informasi antara 2 orang atau lebih. Komunikasi sangatlah penting bagi kehidupan manusia. Manusia membutuhkan dan senantiasa berusaha membuka serta menjalin komunikasi atau hubungan dengan sesamanya. Selain itu, ada sejumlah kebutuhan di dalam diri manusia yang hanya dapat dipuaskan lewat komunikasi dengan sesamanya. Komunikasi menjadi titik awal manusia untuk berinteraksi dengan manusia lainnya. Melalui komunikasi kebutuhan manusia akan tercapai. Oleh karena itu, penting bagi kita menjadi terampil berkomunikasi. Terampil menyatakan pikiran, gagasan, ide, dan perasaan. Terampil menangkap informasi-informasi yang didapat, dan terampil pula menyampaikan informasi-informasi yang diterimanya. Setiap komunikasi yang dilakukan, tentunya diharapkan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi siapa saja yang terlibat dalam komunikasi tersebut. Komunikasi akan berjalan dengan dinamis, apabila disertai adanya suatu reaksi dari pihak penerima pesan. Reaksi ini menandakan bahwa pesan yang disampaikan mendapatkan tanggapan. Di lingkungan sekolah siswa bisa saja sulit untuk mengungkapkan apa yang dinginkan kepada orang lain. Siswa kesulitan untuk menangkap dan menerima pesan dari orang lain. Tanpa itu dibutuhkan keterampilan komunikasi seperti yang diungkapkan Hakim (2005:5) menyatakan bahwa ciri-ciri orang yang percaya diri salah satunya adalah mampu menyesuaikan diri dan berkomunikasi di berbagai situasi. Berdasarkan beragam definisi komunikasi terse-but di atas diketahui komunikasi adalah suatu proses interaksi yang didalamnya terdapat maksud saling melengkapi, memperbaiki, dan memahami persoalan persoalan yang dialami oleh personil terlibat dalam komunikasi tersebut. Dengan demikian dapat-lah dipahami bahwa komunikasi tidak sekedar media penyampaian pesan belaka (yang mungkin mengun-tungkan salah satu pihak saja) melainkan lebih kepada jalinan antar personal (pribadi) antar pihak-pihak yang terlibat di dalamnya
Percaya diri adalah modal dasar seorang manusia dalam memenuhi berbagai kebutuhan sendiri. Seseorang mempunyai kebutuhan untuk kebebasan berpikir dan berperasaan sehingga seseorang yang mempunyai kebebasan berfikir dan berperasaan akan tumbuh menjadi manusia dengan rasa percaya diri. Salah satu langkah pertama dan utama dalam membangun rasa percaya diri dengan memahami dan meyakini bahwa setiap manusia memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Kelebihan yang ada di dalam diri seseorang harus dikembangkan dan dimanfaatkan bagi orang lain. Percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Orang yang percaya diri yakin atas kemampuan mereka sendiri serta memiliki pengharapan yang realistis, bahkan ketika harapan mereka tidak terwujud, mereka tetap berpikiran positif dan dapat menerimanya. Percaya diri adalah modal dasar seorang manusia dalam memenuhi berbagai kebutuhan sendiri. Seseorang mempunyai kebutuhan untuk kebebasan berpikir dan berperasaan sehingga seseorang yang mempunyai kebebasan berfikir dan berperasaan akan tumbuh menjadi manusia dengan rasa percaya diri. Salah satu langkah pertama dan utama dalam membangun rasa percaya diri dengan memahami dan meyakini bahwa setiap manusia memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing.Kepercayaan diri merupakan dasar dari motivasi diri untuk berhasil. Agar termotivasi seseorang harus percaya diri. Seseorang yang mendapatkan ketenangan dan kepercayaan diri haruslah menginginkan dan termotivasi dirinya. Banyak orang yang mengalami kekurangan tetapi bangkit melampaui kekurangan sehingga benar-benar mengalahkan kemalangan dengan mempunyai kepercayaan diri dan motivasi untuk terus tumbuh mengubah masalah menjadi tantangan.Rasa percaya diri yang tinggi sebenarnya hanya merujuk pada adanya beberapa aspek dari kehidupan individu tersebut dimana ia merasa memiliki kompetensi, yakin, mampu, dan percaya bahwa dia bisa karena didukung oleh pengalaman, potensi aktual, prestasi serta harapan yang realisitk terhadap diri sendiri. Goleman (2005: 42) menambahkan bahwa "percaya diri adalah kesadaran yang kuat tentang harga dan kemampuan diri".Kepercayaan diri akan sangat membantu seseorang dalam berbagai aktivitas. Perilaku gugup, pemalu, serta cemas berlebihan akan memberikan kesan buruk pada orang lain. Rasa tidak percaya diri seseorang akan tercermin dari cara berdiri, bersalaman, menatap, dan lain-lain. Oleh karena itu kepercayaan diri sangat penting keberadaanya. "Kepercayaan diri adalah keyakinan seseorang untuk menaklukan rasa takutnya dalam berbagai situasi" (Wibowo,2007: 105). Dalam berkomunikasi kebanyakan dari kita tidak langsung percaya dengan orang lain. Hal ini bisa diakibatkan karena hubungan yang belum terbangun satu sama lain. Membangun hubungan dalam komunikasi tentu penting agar antara komunikator dan komunikan memiliki rasa kepercayaan terhadap satu sama lain sehingga hubungan kepercayaan akan terjalin. Kepercayaan bukan suatu hal yang dapat dibangun dengan sekejap mata, melainkan melalui sebuah kebiasaan yang konsisten dalam hubungan interaksi. Berikut ini adalah hal hal yang harus diperhatikan dalam membangun hubungan kepercayaan melalui komunikasi:
- Berikan informasi yang jujur dan terpercaya
Terkadang, seseorang sangat mudah untuk mendapatkan informasi lalu menyebarluaskan tanpa mengetahui lebih dalam informasi yang dibagikan. Tentunya, hal ini jika terjadi terus berkelanjutan, akan menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap orang yang memberikan informasi. Sekalipun informasi yang diberikan itu benar adanya, masyarakat tidak akan percaya kembali. Dalam hal ini, membangun kepercayaan kepada orang lain sangat penting. Ketika kita mendapatkan informasi yang nantinya akan disampaikan kepada masyarakat, hendaknya kita mencari tahu kebenaran informasi tersebut dengan cara kritis terhadap informasi, tidak mudah terpengaruh dengan kalimat atau situasi setempat, serta mencerna informasi dengan baik. Dalam penyampaian informasi, hendaknya kita juga menyampaikan informasi sebenar benarnya tanpa mengurangi atau menambahi dengan menyertakan bukti yang relevan agar orang lain dapat percaya dengan informasi yang kita berikan. Ketika orang lain sudah percaya dengan diri kita, tentunya komunikasi akan lebih efektif dan berjalan lancer
- Berikan empati dalam komunikasi
Baik komunikator maupun komunikan hendaknya memberikan sikap empati dalam berkomunikasi agar penyampaian pesan dapat efektif. Bentuk empati seorang komunikator dapat dilihat dari cara komunikator tersebut menyampaikan informasi. Seperti contoh, apabila informasi yang disampaikan merupakan informasi yang menyedihkan, maka komunikator hendaknya menyampaikan dengan nada yang pelan, serta mendalami ekspresi sesuai dengan informasi yang akan disampaikan. Di sisi lain, sebagai komunikan ketika kita diberikan informasi yang menyedihkan, hendaknya kita juga menunjukkan ekspresi yang serupa. Dalam hal ini, komunikan tentunya tidak hanya sebagai pendengar saja. Namun, komunikan dapat juga memeberikan tanggapan komunikator dengan perasaan empati yang sesuai. Apabila terjadi ketidaksesuaian antara perasaan dan ekspresi ketika menerima informasi dalam berkomunikasi, tentunya akan menimbulkan rasa ketidakpercayaan satu sama lain.
- Konsistensi antara perkataan dan perbuatan
Konsistensi dapat diartikan sebagai kestabilan atau keselarasan. Dalam koteks ini, konsistensi berarti persamaan antara perkataan dan perbuatan dalam komunikasi. Untuk membangun hubungan kepercayaan, sebaiknya sebagai komunikator, kita juga harus fokus pada diri sendiri. Ketidaksesuaian antara informasi yang kita sampaikan dengan perbuatan yang kita lakukan tentu akan membuat rusaknya kepercayaan orang lain terhadap diri kita. Maka dari itu, sebelum kita menyampaikan informasi, akan lebih baik jika kita bercermin pada diri sendiri terlebih dahulu untuk memastikan jika perbuatan dan perkataan yang kita ucapkan sudah sesuai. Dalam hal ini, kita berfokus pada reputasi yang kita miliki. Reputasi ini penting karena apabila kita memiliki reputasi yang baik di mata orang lain, tentunya kita akan dengan mudah membangun hubungan kepercayaan karena orang lain akan menilai kita sebagai orang yang dapat dipercaya. Begitupun sebaliknya, apabila kita memiliki reputasi yang buruk, akan sulit untuk membangun hubungan kepercayaan dengan orang lain.
- Berikan tanggapan yang konstruktif terhadap lawan bicara
Dalam berkomunikasi, tentunya terjadi kegiatan saling memberikan tanggapan satu sama lain. Untuk membangun hubungan kepercayaan yang baik, sebaiknya kita juga menunjukkan tanggapan yang baik dan sesuai pula. Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menanggapi atau memberikan tanggapan antara lain adalah pahami dengan betul maksud dari informasi yang diterima. Selanjutnya, dalam memberikan tanggapan baik berupa kritik ataupun saran, hendaknya menggunakan bahasa yang sopan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman satu sama lain. Selain itu, dalam proses memberikan tanggapan, kita harus fokus pada solusi, bukan menyalahkan. Artinya, tanggapan yang disampaikan tidak boleh terlalu bertele tele. https://bk.fip.unesa.ac.id/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H