Lihat ke Halaman Asli

Amalia Rohmatus Sholihah

Mahasiswa Program Studi Matematika/Universitas Airlangga

ChatGPT Sebagai Teman untuk Diskusi

Diperbarui: 12 Mei 2023   17:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar : LP2M UMA -- Universitas Medan

Pada saat ini, dunia memasuki situasi dimana teknologi memiliki peran yang besar dalam kehidupan sehari-hari. Teknologi kecerdasan buatan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia modern. Saat ini, terdapat berbagai aplikasi kecerdasan buatan yang digunakan dalam industri, pendidikan, bisnis, kesehatan, pemerintahan, dan bidang lainnya.

Teknologi kecerdasan buatan Artificial Intelligence (AI) memiliki banyak keunggulan yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Salah satu manfaat terbesar adalah kemampuan untuk membuat keputusan yang cepat dan akurat berdasarkan data. Hal ini dapat membantu mengurangi kesalahan manusia dan mempersingkat waktu respons dalam situasi kritis. Selain itu, teknologi kecerdasan buatan dapat meningkatkan efisiensi di berbagai bidang. Misalnya, dalam bisnis, teknologi kecerdasan buatan dapat digunakan untuk menganalisis data penjualan dan mengidentifikasi tren yang dapat membantu perusahaan membuat keputusan yang lebih baik. Di bidang kesehatan, teknologi kecerdasan buatan dapat membantu dokter mendiagnosa penyakit dengan lebih akurat dan merawat pasien dengan lebih baik. Tak terkecuali di bidang pendidikan, teknologi kecerdasan buatan memberikan kebaruan yaitu menerapkan dalam kegiatan belajar mengajar. Kegiatan pembelajaran tidak hanya terpaku pada pendidik saja, namun juga penyesuaian sumber pembelajaran diperluas.

Meski teknologi kecerdasan buatan memiliki banyak manfaat, ada juga resiko yang perlu dipertimbangkan. Salah satu resiko terbesar adalah keamanan informasi data pribadi. Data yang dihasilkan oleh teknologi kecerdasan buatan bisa sangat sensitif, dan jika jatuh ke tangan yang salah, dapat digunakan untuk tujuan yang tidak etis. Selain itu, teknologi kecerdasan buatan juga dapat menggantikan tenaga manusia. Jika tidak dikelola dengan bijak, dapat menyebabkan hilangnya pekerjaan dan mengancam kelangsungan hidup banyak orang. Maka dari itu, penting mengetahui cara penggunaan teknologi kecerdasan buatan dengan bijak.

Gambar : forbes.com

Salah satu teknologi kecerdasan buatan yang memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) adalah ChatGPT (Generative Pre-Trained Transformer). Chat GPT merupakan robot atau chatbot yang dapat berinteraksi dan membantu pekerjaan yang dilakukan manusia. Berbagai fungsi dari ChatGPT diantaranya dapat menjawab pertanyaan yang kita ajukan, dapat menyediakan informasi yang kita inginkan, dan juga dapat dijadikan asisten virtual untuk diri kita sendiri.

Dalam dunia pendidikan ChatGPT seringkali digunakan untuk mengerjakan sesuatu karena akses untuk menggunakan ChatGPT ini gratis bagi siapapun pengguna tanpa terkecuali. Namun banyak terjadi pro dan kontra dalam penggunakaan ChatGPT pada bidang pendidikan ini. Dengan menggunakan ChatGPT secara terus menerus para tenaga pendidik seperti halnya dosen khawatir akan dampak negatif dari ChatGPT yang tidak digunakan secara bijak. Karena dapat membuat mahasiswa kehilangan motivasi untuk belajar. Hal tersebut disebabkan karena tugas-tugas yang diberikan dengan mudah dikerjakan oleh mesin dalam artian bukan dari hasil kemampuan mahasiswa itu sendiri. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman mengenai penggunaan ChatGPT secara bijak.

Jika kita menggunakan chatGPT secara bijak, dampak yang terjadi pada diri kita pun akan sangat baik. Salah satu contohnya ChatGPT dapat dijadikan teman diskusi berbagai hal yang kita inginkan. ChatGPT dapat menjadi tool yang sangat powerful jika kita dapat menggunakannya dengan baik. Kita bisa bertanya apapun yang kita inginkan dan ChatGPT akan menjelaskannya dengan bahasa manusia yang mudah dipahami. Selain itu, jika kita ingin berdiskusi dengan ChatGPT tentang suatu konsep atau materi, ChatGPT mampu mengetes pemahaman kita mengenai suatu konsep atau materi tersebut apakah sudah tepat atau kurang. Layaknya kita berinteraksi dan berdiskusi dengan manusia, padahal kita sedang berinteraksi atau berdiskusi dengan robot. Dengan fitur-fitur yang dimiliki oleh ChatGPT sebenarya dapat membawa perubahan yang efektif dan efisien dalam kegiatan pembelajaran.

Keywords : Teknologi, Artificial Intelligence, ChatGPT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline