Lihat ke Halaman Asli

Tetap Sehat dengan Pendidikan Gizi Seimbang Sejak Dini

Diperbarui: 25 November 2021   09:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Desa Banyumeneng (25/10/21) -- Tim Program Holistik Pembinaan dan Pengembangan Desa (PHP2D) BEM FKM Undip melakukan sosialisasi gizi seimbang kepada siswa kelas 4 SD Negeri 1 Banyumeneng, Mranggen, Kabupaten Demak. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman siswa mengenai pendidikan gizi seimbang, meningkatkan kemampuan siswa dalam menerapkan gizi seimbang dikehidupan sehari-hari, dan meningkatkan kesadaran siswa mengenai pendidikan gizi seimbang.

Kuantitas dan kualitas makanan dan minuman yang dikonsumsi akan mempengaruhi asupan gizi yang mempengaruhi kesehatan individu dan masyarakat, sehingga pola makan merupakan perilaku penting yang dapat mempengaruhi keadaan gizi. Agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit kronis atau penyakit tidak menular terkait gizi, maka pola makan masyarakat perlu ditingkatkan kearah konsumsi gizi seimbang. Salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi adalah pengetahuan pangan dan gizi, disamping faktor ketersediaan pangan. Dengan demikian, diperlukan pendidikan gizi yang diberikan sejak dini. Anak sekolah merupakan generasi penerus bangsa yang perlu memiliki status gizi yang baik dan prestasi akademik yang baik. Oleh karena itu, sekolah mempunyai peran penting dalam pengembangan sumber daya manusia melalui proses pembelajaran. Diharapkan siswa mempunyai pola perilaku makan yang baik yang selanjutnya berdampak pada status gizi dan prestasi akademik yang baik.

Salah satu mahasiswa FKM Undip, Amalia Rohmah Nur Wahyuni yang merupakan salah satu anggota Tim PHP2D BEM FKM Undip 2021 mengadakan sosialisasi gizi seimbang di SD Negeri 1 Banyumeneng. Adapun sasaran dari sosialisasi ini adalah siswa kelas 4.

Dok. pribadi

Sosialisasi gizi seimbang dilaksanakan secara langsung dengan tetap memperhatikan dan mematuhi protokol kesehatan. Kegiatan ini diawali dengan pengecekan protokol kesehatan, mempersiapkan perlengkapan sosialisasi, mengumpulkan siswa kelas 4, dan memberikan modul sebagai buku panduan gizi seimbang. Setelah itu kegiatan sosialisasi dan pelatihan dimulai. Dikarenakan siswa sekolah dasar yang cepat sekali merasakan kebosanan, maka dari itu sosialisasi ini dilaksanakan dengan metode pembelajaran yang sangat komunikatif dan diselingi oleh beberapa permainan.

Sosialisasi gizi seimbang ini disambut dengan baik oleh siswa kelas 4 yang dapat dilihat dari antusias selama pelaksanaan kegiatan seperti pada saat sesi tanya jawab. "Ternyata 4 sehat 5 sempurna yang selama ini saya ketahui telah mengalami berbagai perubahan sampai sekarang ini disebut dengan gizi seimbang dengan yang berbentuk seperti tumpeng dan ada juga mengenai isi piringku" ujar salah satu murid kelas 4 SD Negeri 1 Banyumeneng.

Dengan adanya kegiatan ini diharapkan siswa SD Negeri 1 Banyumeneng, khususnya kelas 4 memiliki pengetahuan yang cukup terkait gizi seimbang dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Penulis: Amalia Rohmah Nur Wahyuni (25000119130166)/ Fakultas Kesehatan Masyarakat/ Universitas Diponegoro

Dosen Pembimbing: dr. Sri Winarni, M.Kes

Editor: Nikie Astorina Yunita D, SKM., M.Kes.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline