Lihat ke Halaman Asli

Ayo Cegah Stunting Dengan Penerapan PHBS di Rumah Tangga

Diperbarui: 24 November 2021   22:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

Desa Banyumeneng (20/09/21) – Tim Program Holistik Pembinaan dan Pengembangan Desa (PHP2D) BEM FKM Undip melakukan sosialisasi pencegahan stunting dengan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga di Posyandu Mawar 10, Desa Banyumeneng, Mranggen, Kabupaten Demak. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan kemampuan masyarakat dalam melakukan pencegahan stunting, meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pencegahan stunting dengan menerapkan PHBS di rumah tangga, dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan stunting.

Angka stunting masih menjadi salah satu permasalahan di Desa Banyumeneng sebagaimana yang dikatakan oleh Ibu Jujuk selaku Bidan Desa Banyumeneng. Bahkan terdapat beberapa masyarakat yang masih tidak mengetahui mengenai stunting, sehingga pada saat pendataan stunting yang dilakukan dengan wawancara dari rumah ke rumah seringkali anak dengan stunting tidak terdata. Posyandu yang menjadi pelayanan kesehatan terdekat dan paling mudah dijangkau oleh masyarakat merupakan salah satu alternatif untuk pelaksanaan pencegahan stunting di Indonesia.

Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan salah satu indikator kesehatan yang perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kondisi kesehatan yang baik, tempat tinggal dan lingkungan yang bersih dapat mencegah timbulnya penyakit infeksi terutama pada balita. Penyakit infeksi merupakan faktor resiko gizi kurang dan stunting.

 Perilaku hidup bersih dan sehat pada balita dilihat berdasarkan sepuluh kriteria PHBS, yaitu persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, memberi bayi ASI eksklusif, menimbang balita setiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik dirumah sekali seminggu, makan buah dan sayur setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan tidak merokok didalam rumah.

Salah satu mahasiswa FKM Undip, Amalia Rohmah Nur Wahyuni yang merupakan salah satu anggota Tim PHP2D BEM FKM Undip 2021 mengadakan Sosialisasi pencegahan stunting dengan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga di Posyandu Mawar 10, Desa Banyumeneng, Mranggen, Kabupaten Demak. Adapun sasaran dari sosialisasi ini adalah ibu-ibu dari balita dan kader posyandu Mawar 10.

Dok. Pribadi

Sosialisasi pencegahan stunting dengan penerapan PHBS dilaksanakan secara langsung dengan tetap memperhatikan dan mematuhi protokol kesehatan. Kegiatan ini diawali dengan pengecekan protokol kesehatan, kegiatan posyandu seperti biasanya, mempersiapkan alat dan bahan pengolahan nugget jamur tiram, mengumpulkan masyarakat, dan memberikan modul sebagai buku panduan penerapan PHBS di rumah tangga dalam pencegahan stunting. Setelah itu kegiatan sosialisasi dimulai.

Sosialisasi pencegahan stunting dengan penerapan PHBS ini disambut dengan baik oleh masyarakat yang dapat dilihat dari antusias selama pelaksanaan kegiatan seperti pada saat sesi tanya jawab. “Saya baru tahu kalau ternyata stunting juga dapat diakibatkan oleh penerapan PHBS di rumah tangga yang tidak baik” ujar salah satu ibu balita yang berada di Posyandu Mawar 10.

Dengan adanya kegiatan ini diharapkan ibu-ibu balita dan kader Posyandu Mawar 10 dapat menerapkan PHBS di rumah tangga secara mandiri di rumah masing-masing dan menjadi langkah awal yang berkelanjutan dalam penurunan angka stunting di Desa Banyumeneng.

Penulis: Amalia Rohmah Nur Wahyuni (25000119130166)/ Fakultas Kesehatan Masyarakat/ Universitas Diponegoro

Dosen Pembimbing: dr. Sri Winarni, M.Kes

Editor: Nikie Astorina Yunita D, SKM., M.Kes.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline