Manchester United menjalani laga kontra Sheffield United (The Blades) tadi pagi (25/06/2020) dengan hasil 3 poin diraih dan memperkuat posisinya di 5 besar liga Premier Inggris (EPL) musim 2019/2020.
Tim asuhan Ole Gunnar Solksjaer berhasil berpesta gol di kandang sendiri melalui hat-trick Antony Martial, sekaligus menjadi hat-trick pertama dalam karir profesionalnya.
Bermain dengan kondisi stadion tanpa penonton tidak menyurutkan semangat juang United untuk semakin mendekatkan posisinya dengan Chelsea yang saat ini hanya berjarak 2 poin. Perebutan zona UCL pun semakin seru untuk ditunggu oleh para penggemar.
Ada pembeda yang menarik dari tatanan pemain yang diturunkan oleh Solksjaer di laga dini hari tadi. Solksjaer melakukan rotasi sebanyak 3 pemain dari laga sebelumnya yaitu adanya pergantian Fred dan Scott Mctominay yang diganti dengan Nemanja Matic dan Paul Pogba yang sebelumnya keduanya harus duduk di bangku cadangan saat laga kontra Tottenham Hotspur pada Jumat 19 Juni 2020.
Di sisi Sayap kanan, Daniel James harus digantikan oleh Mason Greenwood, si superstar muda bertalenta besutan akademi klub. Solksjaer juga masih nyaman dengan skema permainan 4-2-3-1 yang menempatkan Martial di ujung tombak tim asuhannya.
Penggemar pun akhirnya melihat kolaborasi apik antara Bruno Fernandes dan Paul Pogba yang sudah ditunggu-tunggu sejak lama. Di samping kedua gelandang kelas dunia ini berduet dan menghidupkan permainan lini tengah, ada satu juru kunci yang tidak kalah penting dan berperan dalam strategi penyerangan United.
Nemanja Matic, yang sering disebut Serbian Beast oleh para penggemar memperlihatkan performa fantastis dan solid di posisi gelandang bertahan. Matic membuka ruang bola dan membangun serangan dengan sangat baik sehingga bisa menyuplainya kepada Pogba maupun Bruno.
Tidak hanya itu, akurasi passing dari pemain Serbia 32 tahun ini mencapai angka 96% dalam laga tersebut. Ini membuktikan bahwa lini tengah United sangat dipengaruhi juga oleh pergerakan Matic yang tenang nan tajam.
Bahkan, sang manager mengapresiasi performa mantan pemain Chelsea tersebut, Solksjaer pada konferensi press setelah laga mengatakan bahwa Nemanja (Matic) memainkan permainan terbaiknya dan ia telah bermain cukup baik sebelum musim bergulir dan di tahun-tahun sebelumnya. Hari ini ia menguasai permainan dan pengalamannya sangat penting bagi tim.
Datangnya Solksjaer ke United bukanlah awal yang baik untuk Matic seperti saat dirinya di masa kejayaan Mourinho. Sempat dirotasi menjadi posisi bek tengah, Matic masih mendapatkan jam terbang yang cukup banyak di laga-laga yang United jalani saat itu.
Berbeda dengan Solksjaer yang lebih tertarik dengan prospek dari pemain muda, Matic harus rela dicadangkan dan tidak mendapat banyak laga untuk bermain. Hal ini pun membuatnya cukup frustasi dan rumor kepergiannya semakin kencang beredar di media. Perlahan tapi pasti, Matic mencoba mengembalikan kepercayaan pelatih asal Norwegia tersebut.