Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisi, ritual, kepercayaan dan budaya. Terlihat dari semboyan Bhineka Tunggal Ika yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu. Merujuk pada keanekaragaman kebudayaan yang ada di Indonesia kepercayaan memiliki ekspresi budaya spiritual dan ritual yang beragam. Segala bentuk kepercayaan menjadi landasan bersama dalam kerangka sistem kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha.
Hingga saat ini terdapat ratusan kepercayaan tradisional yang eksis di masyarakat. Ajaran Sunda Wiwitan merupakan salah satu kepercayaan tradisional yang masih eksis hingga saat ini.. Ajarannya berdasarkan kepada kepercayaan atau ajaran Sunda Kuno yang dikenal dengan Pikukuh Tilu. Dalam ajaran kepercayaannya tersusun hubungan Trilogis, yakni hubungan antara Tuhan, Manusia, dan Alam.
Sunda Wiwitan lahir di sebuah desa bernama Cigugur sebuah desa di lerang Gunung Ciremai yang sekarang sudah menjadi sebuah kelurahan atau bahkan kecamatan. Secara administratif, Cigugur terletak di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat yang berjarak sekitar 35 km ke arah selatan kota Cirebon, atau sekitar 168 km dari kota Bandung.
Cigugur berada pada ketinggian 700 m di atas permukaan laut, dengan curah hujan rata-rata 26,80 mm dan suhu udara rata-rata sekitar 26C . Pada tahun 1848 di tempat ini berdiri sebuah aliran kepercayaan yang dikenal dengan nama Agama Djawa Sunda disingkat ADS atau dikenal pula sebagai Madraisme mengambil nama pendirinya, Pangeran Madrais Alibasa Widjaja Ningrat, yang dipercaya sebagai keturunan Sultan Gebang Pangeran Alibasa I.
Kepercayaan Sunda Wiwitan mempunyai kebiasaan atau tradisi ritual sajen. Sajen merupakan sebuah tradisi peninggalan nenek moyang yang berbentuk simbol. Selain itu juga merupakan hasil olah karya manusia yang dihidangkan sebagai bentuk penghargaan kepada Sang Hyang Kersa atau Sang Pencipta.
Makna sajen cukup adiluhung atau mulia karena kehalusan dan kepekaan rasa terhadap sang maha pencipta dan ciptaan lainnya. Sajen merupakan hal yang penting yang terkait dengan ritual adat misalnya upacara adat yang bersifat seremonial. Ritual sajen sangat penting karena merupakan sebuah tradisi turun temurun dan sebagai masyarakat adat wajib untuk menjaga kelestariannya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H