Lihat ke Halaman Asli

Cerita Sejarah Amalia

Diperbarui: 18 September 2024   14:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input sumber gambar: foto di galeri

   

    Namaku Amalia Nur Azizah, saya lahir pada tanggal 2 Maret 2006 di Kediri. Saya adalah anak kedua dari dua bersaudara. Mempunyai 1 kakak laki-laki. Sedari kecil saya sudah tinggal di Jombang. Ketika saya masih kecil, saya tinggal di sebuah desa kecil di pinggiran kota. Hampir setiap hari saya bermain bersama teman-teman saya untuk bermain dan mengeksplorasi alam di sekitar, seperti bermain masak-masakan bahkan membuat rumah-rumahan dari tanah yang dicampur dengan air.  Pada masa kecil, saya sering bermain di halaman rumah. Kadang-kadang, saya dan teman-teman membangun rumah-rumahan dari daun dan ranting. Bahkan, kami membuat perabotan dari batu kecil. Biarpun demikian, kami selalu gembira dan puas dengan hasil karya kami. 

      Suatu hari, hujan deras mengguyur, tetapi kami tetap bermain di halaman. Biarpun begitu, rumah-rumahan kami hancur dan kami harus membangun ulang. Sekalipun demikian, semangat kami tidak surut. Kami mengumpulkan potongan-potongan daun dan ranting yang tersisa untuk melanjutkan permainan.

Walaupun begitu, kami tetap merasa senang karena bisa bersama teman-teman. Bahkan, kami menemukan cara untuk mengalihkan air hujan agar tidak merusak permainan kami. Sesungguhnya, kreativitas kami berkembang pesat karena kondisi tersebut. Kemudian, kami mulai berimajinasi tentang petualangan yang bisa kami lakukan di dalam rumah-rumahan itu. Setelah itu, kami membuat rencana dan menggambar denah rumah-rumahan yang lebih kuat. Selanjutnya, kami menyusun strategi agar hujan tidak lagi menjadi masalah.

     Berikutnya, kami membuat perbaikan pada rumah-rumahan dengan teknik yang lebih baik. Tambahan pula, kami menggali tanah di sekitar untuk membuat saluran air. Lagi pula, kami ingin memastikan bahwa rumah-rumahan kami aman dari kerusakan. Selain itu, kami juga membuat tempat tidur dari daun kering yang empuk. Sebaliknya, teman-teman yang tidak bisa datang hari itu merasa iri melihat kami bermain seru.

Malah, beberapa teman baru bergabung dan membantu kami memperbaiki rumah-rumahan. Sesungguhnya, kebersamaan kami semakin erat. Bahkan, kami merayakan hasil kerja kami dengan permainan kecil di halaman. Akan tetapi, pada suatu malam, badai besar datang dan merusak rumah-rumahan kami. Namun, kami tetap bersyukur atas pengalaman yang telah kami lewati.

      

         Kecuali itu, kami tidak pernah merasa kecewa. Disamping itu, kami selalu bersemangat untuk memulai proyek baru.

Dengan demikian, masa kecil kami penuh dengan kreativitas dan kebersamaan. Oleh sebab itu, kenangan bermain di halaman rumah menjadi salah satu yang paling berharga. Oleh karena itu, kami selalu menceritakan pengalaman tersebut dengan penuh kebanggaan. Sebelum itu, kami menghabiskan waktu dengan penuh kegembiraan. Saat ini saya berusia 18 tahun dan sekolah di SMA Negeri 1 Jombang. Setelah lulus SMA saya akan meneruskan kuliah di Perguruan Tinggi Negeri yang saya inginkan. Maka dari itu, saya juga berusaha dan terus berdoa. Demikian cerita sejarah masa kecil saya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline